Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahyudin: Waktunya Calon Ketum Golkar "Beauty Contest" ke Daerah

Kompas.com - 11/02/2016, 09:27 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Mahyudin, tak setuju dengan usulan Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Riau, Agun Gunandjar.

Agun sebelumnya meminta agar syarat dukungan daerah bagi kader yang ingin mencalonkan diri sebagai ketua umum Golkar diturunkan dari 30 persen menjadi 10 persen.

Ia menjelaskan, syarat tersebut sejak awal sudah tertuang dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai.

Tujuannya, agar setiap kader yang ingin mencalonkan diri pada kontestasi munas melakukan konsolidasi kekuatan di daerah.

"Saya kira sudah sangat cukup bagus. Ini akan membuat orang bekerja masing-masing dari bakal calon menjadi calon," kata Mahyudin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/2/2016).

Ia mengatakan, setiap kader Golkar boleh mencalonkan diri sebagai calon ketua umum. Dalam Munas, kader yang mencalonkan diri akan menjalani seleksi terlebih dahulu sebagai bakal calon.

Pada tahapan ini, setiap bakal calon harus mengantongi dukungan minimal 30 persen sebelum nantinya diputuskan sebagai calon.

"Bakal calon ini dpilih oleh pemegang suara melalui voting tertutup. Kalau ada yang peroleh 50 persen dukungan lebih dari peserta, maka calon tersebut akan terpilih secara aklamasi. Itu mekanisme sebenarnya," ujarnya.

Namun, Wakil Ketua MPR itu, mengingatkan, jangan sampai dukungan 30 persen tersebut berupa surat dukungan tertulis.

Sebab, dikhawatirkan akan terjadi praktik jual beli suara.

"Jadi sekarang silakan semua orang menjual dirinya dalam bentuk beauty contest ke daerah. Nanti daerah bisa piluh secara objektif. Kita harapkan semua daerah bisa melakukan pemilihan secara demokratis," ujar Mahyudin. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com