Bahkan, kata Desmond, keputusan untuk membubarkan KMP ini sudah diputuskan dalam rapat internal DPP Partai Gerindra yang dihadiri Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Iya, berdasarkan rapat, kesimpulannya KMP itu sudah bubar. Pada saat kita lempar ke Pak Prabowo, Pak Prabowo menyatakan ya terserah kalian. Menurut kalian apa, ya itulah kalian yang lebih memahami persoalan DPR," kata Desmond saat dihubungi, Jumat (5/12/2016).
(Baca: Gerindra: Secara "De Facto" KMP Sudah Bubar)
Desmond mengatakan, dalam rapat tersebut, dibahas bagaimana sikap parpol-parpol lain di DPR yang mulai mendukung kebijakan pemerintah meski kebijakan tersebut tak berpihak kepada rakyat.
Dia mencontohkan dalam pengesahan APBN 2016, hanya Gerindra yang menyatakan penolakan terhadap penyertaan modal negara kepada BUMN sebesar Rp 34 triliun.
"Pada ke pemerintah semua, kami merasa bahwa ya KMP sudah enggak ada lagi," ucap anggota Komisi III DPR ini.
(Baca: Aburizal Bakrie: Yang Bilang KMP Bubar Siapa?)
Desmond merasa tidak perlu ada deklarasi untuk membubarkan KMP. Tanpa ada deklarasi pun, menurut dia, KMP sudah bubar dengan sendirinya.
"Silakan saja masing-masing kita bubarin, enggak perlu ada deklarasi ulang. Jangan nanti kalau mereka tidak suka pemerintah, mereka mengklaim dari KMP," ucap Desmond.
Pernyataan bahwa KMP sudah bubar pertama kali datang dari Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. Menurut dia, KMP secara de facto sudah tak ada lagi karena satu per satu parpol yang ada di dalamnya menyatakan dukungan ke pemerintah.
(Baca: Menuju Koalisi Gemuk Jokowi-JK, Musibah atau Berkah?)
Setelah PAN, Partai Golkar kubu Aburizal dan Partai Persatuan Pembangunan kubu Djan Faridz juga hengkang dari koalisi yang mendukung Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014 lalu itu.