Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandar Narkoba Punya Banyak Akal, BNN Harus Lebih Inovatif

Kompas.com - 04/02/2016, 21:58 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) diharapkan bisa lebih kreatif dibandingkan para bandar narkotika. Hal itu diucapkan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Nasdem Akbar Faisal, dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR dengan BNN di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2016).

"Di Amerika, bandar narkoba sudah menggunakan kapal selam, intinya adalah kreativitas. Maka, dengan pendekatan yang biasa saja, kita akan berada dua, tiga langkah di belakang para bandar narkoba," ujar Akbar.

Menurut Akbar, BNN memerlukan peningkatan sumber daya manusia dengan tingkat kompetensi yang lebih tinggi. Persaingan dengan bandar-bandar narkotika tidak dapat diselesaikan hanya dengan penindakan biasa, namun menggunakan strategi khusus yang tidak terduga para bandar narkotika.

Anggota Komisi III dari Fraksi PDI-P Dwi Ria Latifa mengatakan, ada beberapa modus baru yang digunakan para bandar narkoba di Kepulauan Riau.

Salah satu di antaranya, para bandar mengirimkan paket narkotika dengan membungkusnya di dalam kantung plastik hitam. Bungkusan tersebut kemudian di buang di tengah laut, oleh si pengirim dengan menggunakan kapal.

Kemudian, penerima paket akan menggunakan perahu tradisional untuk mengambil bungkusan paket tersebut di tengah laut.

Menurut dia, para bandar narkotika masih menggunakan pelabuhan-pelabuhan kecil yang tidak terdapat penjagaan polisi sebagai akses distribusi narkotika.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BNN Komjen (Pol) Budi Waseso berjanji akan meningkatkan kreatifitas penyidik dalam membongkar modus peredaran narkotika.

Menurut dia, menempatkan hewan buas seperti buaya di lembaga pemasyarakatan merupakan salah satu terobosan dalam mencegah narapidana melarikan diri.

"Untuk bandar, penanganan memang tidak bisa secara normal. Kita pun harus berpikir tidak normal, kita butuh terobosan dan inovasi, karena mereka selalu punya ide," kata Buwas, panggilan Budi Waseso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com