Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Masyarakat Berpendidikan Tinggi Lebih Takut pada Ancaman Teroris

Kompas.com - 22/01/2016, 13:31 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei tentang pandangan dan sikap publik nasional mengenai terorisme dan ISIS di Indonesia.

Direktur Utama SMRC, Djayadi Hanan menyebutkan, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka tingkat merasa terancam akan terorisme semakin tinggi.

Djayadi merinci, sebesar 45 persen masyarakat berpendidikan Perguruan Tinggi merasa tidak aman. Adapun masyarakat dengan tingkat pendidikan setingkat SLTA sebesar 37 persen, SLTP 31 persen dan SD ke bawah sebesar 23 persen.

"Apa artinya? Salah satunya adalah orang yang lebih rendah pendidikannya akan cenderung lebih rentan bergabung dengan gerakan-gerakan terorisme," tutur Djayadi di Kantor SMRC Jalan Cisadane, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/1/2016).

Konsisten dengan hasil survei tersebut, lanjut dia, masyarakat dengan pendapatan yang lebih tinggi juga cenderung merasa tidak aman dengan ancaman terorisme. 

Ia memaparkan, sebanyak 36 persen masyarakat berprofesi pengusaha, pegawai swasta, PNS, pegawai desa, wiraswasta, dan lainnya merasa semakin tidak aman.

Adapun masyarakat dengan profesi petani, buruh, sopir, hingga pengangguran hanya 27 persen yang merasa tidak aman.

"Semakin tinggi derajat pekerjaannya cenderung semakin merasa tidak aman," kata Djayadi.

Survei dilakukan pada 10 hingga 12 Desember 2015 di seluruh provinsi di Indonesia dengan total 1.220 responden yang dipilih secara random (multistage random sampling).

Adapun jumlah responden yang valid sebesar 82 persen atau sebanyak 997 responden. Margin of error rata-rata dari survei dengan ukuran sampel tersebut sebesar 3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sementara itu, responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com