Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Surya Paloh, Ade Komaruddin Juga Temui SBY

Kompas.com - 12/01/2016, 16:25 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR yang baru, Ade Komaruddin, juga menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, selain bertemu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Selasa (12/1/2016).

Pertemuan itu dilakukan dalam rangka safari politik pasca-pelantikannya sebagai Ketua DPR.

"Saya sudah ketemu dengan SBY dan (Ketua Umum) Nasdem. Baru dua parpol," kata Ade di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Ia menuturkan, dalam waktu dekat dirinya akan berupaya untuk menemui semua ketua umum parpol. Hal itu dilakukan dalam rangka meningkatkan hubungan serta koordinasi dengan parpol.

"Saya sudah ketemu, tidak pakai urutan. Ini hanya persoalan waktu saja, tokoh siapa yang tercepat terima saya," ujar politisi Partai Golkar itu.

Dalam pertemuan dengan kedua ketum parpol hari ini, Ade mengaku diberi wejangan. SBY, misalnya, mengingatkan agar dirinya dapat bekerja secara profesional.

Akom, panggilan Ade Komaruddin, menambahkan, SBY meminta agar dirinya tidak hanya menjadi milik Partai Golkar.

"Pak Surya Paloh juga menyampaikan hal yang sama. Saya akan berusaha menjadi ketua dari 560 anggota DPR," kata dia.

Saat bertemu Surya Paloh, Akom ditemani politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo. (Baca: Datangi Kantor Nasdem, Ade Komaruddin Minta Dukungan Surya Paloh)

Surya Paloh menyatakan, kedatangan Akom untuk meminta dukungan dari Fraksi Partai Nasdem di DPR terkait terpilihnya Akom sebagai Ketua DPR pengganti Setya Novanto.

"Ya, minta dukungan Nasdem di DPR. Sekaligus pertemuan kawan lama karena Akom dan Bamsoet pernah menjadi wartawan," kata Surya.

Pelantikan Ade Komarudin sebagai Ketua DPR ini diprotes karena Partai Golkar saat ini dianggap tak memiliki legalitas kepengurusan. (Baca: Meski Hujan Interupsi, Ade Komaruddin Tetap Dilantik sebagai Ketua DPR)

Kubu Agung Laksono juga mengajukan Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Ketua DPR, menggantikan Setya Novanto.

Namun, rapat Badan Musyawarah yang diikuti pimpinan DPR dan pimpinan fraksi memutuskan Ade tetap dilantik.

Interupsi di paripurna tak hanya datang dari kubu Agung, tetapi juga sejumlah anggota DPR dari fraksi lainnya, seperti Johnny G Platte dari Fraksi Nasdem dan Ruhut Sitompul dari Fraksi Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com