Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen: PAN Tak Miliki Kesepakatan soal "Reshuffle" dengan Jokowi

Kompas.com - 25/12/2015, 11:33 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo dikabarkan hendak melakukan perombakan kabinet jilid II. Perombakan itu dilakukan menyusul bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke dalam barisan parpol pendukung pemerintah.

Kabar perombakan itu kali pertama muncul dari politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu. Ia bahkan mengungkap bahwa politisi PAN yang akan masuk kabinet adalah Taufik Kurniawan, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR.

Namun, Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno membantah kabar tersebut.

"Tidak ada kesepakatan dengan Pak Jokowi seperti yang menjadi rumor itu," kata Eddy dalam pesan singkat kepada awak media, Jumat (25/12/2015).

Eddy menegaskan, perombakan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo. Selain itu, ia mengatakan, PAN akan menghormati keputusan perombakan kabinet yang nanti dibuat Presiden.

(Baca: Masinton Sebut Taufik Kurniawan Calon Menteri dari PAN)

Meski demikian, ia mengatakan, PAN memiliki banyak kader potensial yang sewaktu-waktu siap menjadi menteri apabila memang diberi amanah tersebut.

"Setiap kader PAN pasti siap menjalankan tugas yang diamanatkan partai kepadanya," kata dia.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan telah menyampaikan bahwa partainya mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo. Namun, Zulkifli mengatakan bahwa PAN tetap bersama Koalisi Merah Putih.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo mempertimbangkan masukan dari masyarakat, pengamat, dan semua partai politik jika akan merombak kabinetnya.

Namun, Pramono menegaskan bahwa perombakan kabinet adalah hak prerogatif yang waktu pelaksanaannya hanya diketahui oleh presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com