JAKARTA, KOMPAS.com — Bendahara Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Bambang Soesatyo, mempertanyakan manuver kubu Agung Laksono yang masih ngotot untuk mengajukan calon ketua DPR pengganti Setya Novanto.
Bambang mengatakan, kubu Aburizal-lah yang sah mengajukan calon ketua DPR. Sebab, kepengurusan kubu Agung sudah dibatalkan Mahkamah Agung.
"Kalau hari gini pasca-keputusan MA yang sudah inkracht membatalkan kepengurusan Golkar Munas Ancol, mereka masih saja bermimpi mau merebut ketua DPR atau mendorong-dorong munas, ya ke laut saja," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/12/2015).
Menurut Bambang, tinggal menunggu waktu bagi Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly mencabut SK kepengurusan Munas Ancol dan mengesahkan SK Munas Bali. Kubu Agung, kata dia, sudah tamat.
Oleh karena itu, sangat tidak relevan jika mereka hendak mengincar kursi ketua DPR.
"Menurut saya, manuver 'dewa mabuk yang bercinta dengan bayangan' itu tidak perlu dihiraukan. Nanti juga capek dan malu sendiri," ucap Bambang.
Wakil Ketua Umum hasil Munas Ancol, Priyo Budi Santoso, sebelumnya mengaku tidak terima jika calon yang diajukan kubu Aburizal, Ade Komarudin, dilantik sebagai ketua DPR RI.
Sebab, kubu Agung juga sudah mengajukan calon lainnya untuk posisi itu, yakni Agus Gumiwang Kartasasmita.
"Kalau tetap dilantik itu ilegal, tidak sah," kata Priyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Surat penunjukan Ade Komarudin sebagai ketua DPR sudah dibacakan dalam rapat paripurna penutupan masa sidang, Jumat (18/12/2015) kemarin.
Ade rencananya akan dilantik begitu DPR selesai melakukan reses dan memulai masa sidang baru.
Pimpinan DPR mengaku tidak menerima adanya surat dari kubu Agung yang menunjuk Agus Gumiwang sebagai ketua DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.