Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Soesatyo: Kubu Agung Mimpi Mau Rebut Ketua DPR

Kompas.com - 22/12/2015, 21:33 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bendahara Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Bambang Soesatyo, mempertanyakan manuver kubu Agung Laksono yang masih ngotot untuk mengajukan calon ketua DPR pengganti Setya Novanto.

Bambang mengatakan, kubu Aburizal-lah yang sah mengajukan calon ketua DPR. Sebab, kepengurusan kubu Agung sudah dibatalkan Mahkamah Agung.

"Kalau hari gini pasca-keputusan MA yang sudah inkracht membatalkan kepengurusan Golkar Munas Ancol, mereka masih saja bermimpi mau merebut ketua DPR atau mendorong-dorong munas, ya ke laut saja," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/12/2015).

Menurut Bambang, tinggal menunggu waktu bagi Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly mencabut SK kepengurusan Munas Ancol dan mengesahkan SK Munas Bali. Kubu Agung, kata dia, sudah tamat.

Oleh karena itu, sangat tidak relevan jika mereka hendak mengincar kursi ketua DPR.

"Menurut saya, manuver 'dewa mabuk yang bercinta dengan bayangan' itu tidak perlu dihiraukan. Nanti juga capek dan malu sendiri," ucap Bambang.

Wakil Ketua Umum hasil Munas Ancol, Priyo Budi Santoso, sebelumnya mengaku tidak terima jika calon yang diajukan kubu Aburizal, Ade Komarudin, dilantik sebagai ketua DPR RI.

Sebab, kubu Agung juga sudah mengajukan calon lainnya untuk posisi itu, yakni Agus Gumiwang Kartasasmita.

"Kalau tetap dilantik itu ilegal, tidak sah," kata Priyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.

Surat penunjukan Ade Komarudin sebagai ketua DPR sudah dibacakan dalam rapat paripurna penutupan masa sidang, Jumat (18/12/2015) kemarin.

Ade rencananya akan dilantik begitu DPR selesai melakukan reses dan memulai masa sidang baru.

Pimpinan DPR mengaku tidak menerima adanya surat dari kubu Agung yang menunjuk Agus Gumiwang sebagai ketua DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com