Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Pro dan Kontra Setya Novanto Padati Depan Gedung DPR

Kompas.com - 16/12/2015, 16:24 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Massa memadati halaman depan Kompleks Parlemen saat proses sidang perkara dugaan pelanggaran etik di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) tengah berlangsung.

Tak hanya massa yang mendorong Ketua DPR RI Setya Novanto agar diturunkan dari jabatannya, ada pula sekelompok massa yang pro terhadap Novanto.

Koordinator Lapangan Aliansi Aksi Bersih-bersih, Fahri, menuturkan, pihaknya meminta Novanto untuk segera diturunkan dari jabatannya.

Jika tidak diturunkan, pihaknya mengancam untuk melakukan aksi hingga Novanto diturunkan.

"Kami sudah tiga minggu berturut-turut turun aksi. Setya Novanto harus terus. Kami akan terus lakukan aksi," kata Fahri di depan halaman depan Kompleks Parlemen, Rabu (16/12/2015).

Fahri mengatakan, pihaknya akan membawa sekitar 1.000 orang yang masih akan terus berdatangan ke depan gerbang Kompleks Parlemen.

Di sisi lain, ada sekelompok orang yang pro terhadap Setya Novanto.

Koordinator Lapangan Aliansi Masyarakat dan Pemuda Antikorupsi, Saleh Kabakoran, mengatakan, pihaknya mendesak pimpinan MKD agar lebih obyektif dalam menentukan putusan.

"Alat bukti yang dijadikan Sudirman Said untuk melaporkan Bapak Setnov tidak mempunyai legal standing. Kami menduga dokumen tersebut melanggar hukum," kata Saleh.

Saleh menambahkan, pihaknya membawa sekitar 1.000 orang yang akan terus berdatangan dan akan terus melakukan aksi hingga putusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) selesai.

Dari pantauan Kompas.com, tak ada bentrok yang terjadi antara kelompok yang pro dan kontra Setya Novanto.

Selain melakukan aksi terkait kasus tersebut, ada pula kelompok yang meminta Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mundur karena tidak mampu mewujudkan Nawacita.

Akibat aksi ini, kemacetan memanjang hingga kawasan Semanggi, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com