Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada di Lima Daerah yang Tertunda Bisa Dilaksanakan, asalkan...

Kompas.com - 09/12/2015, 16:07 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan kepala daerah di lima wilayah yang saat ini tertunda baru bisa dilaksanakan setelah proses hukumnya selesai.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman berharap lembaga hukum bisa mempercepat prosesnya.

"Kami putuskan untuk lakukan penundaan sampai ada keputusan berkekuatan hukum tetap. Ini kan di luar ranah KPU," ujar Arief di Tangerang Selatan, Rabu (9/12/2015).

Contohnya Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupatem Fak-fak.

Saat ini, KPU mengajukan kasasi atas putusan PTTUN yang menyatakan calon kepala daerah di Kalteng dan Kabupaten Fakfak bisa mengikuti pilkada setelah sebelumnya dibatalkan oleh KPU setempat.

Arief berharap Mahkamah Agung bisa mempercepat proses kasasi yang diajukan KPU agar pilkada di wilayah itu bisa berjalan.

Sementara, tiga wilayah lain yaitu Kabupaten Simalungun, Kota Manado, dan Kota Pematangsiantar masih berupa putusan sela yang memerintahkan menunda keputusan KPU setempat tentang pembatalan calon.

"Putusan di daerah itu juga kalau bisa cepat. Kalau putusan itu keluar, baru kami bisa perhitungkan kapan kami akan selenggarakan," ujar Arief.

Arief juga menambahkan kondisi di lima wilayah itu bisa saja berbeda meskipun nantinya putusan akhir sudah keluar.

Faktor lain yang harus diperhitungkan KPU untuk segera menyelenggarakan pilkada di lima wilayah itu adalah aggaran.

Jika anggaran yang tersisa di lima wilayah itu masih cukup untuk menggelar pilkada, maka bisa langsung dilakukan.

"Tidak perlu ada pembahasan anggaran lagi. Langsung penyediaan logistik dan sosialisasi," ujar Arief.

"Tapi kalau anggarannya sudah enggak cukup. Maka masih ada satu tahapan lagi yang dilakukan. Kita harus bicara ke pemda untuk ketersediaan anggaran tambahan. Karena yang punya anggaran bukan KPU tapi pemda. Kalau semua lancar sejak keluarnya keputusan hukum berkekuatan tetap, sekurangnya 14 hari sudah bisa digelar," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com