JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said untuk jujur dalam memberikan keterangan pada sidang Mahkamah Dewan Kehormatan (MKD) terkait pencatutan nama Presiden dan Wapres untuk pemerasan terhadap PT Freeport Indonesia.
"Saya belum komunikasi dengan dia (Sudirman), tetapi sebelumnya saya katakan supaya (dia) siap-siap saja dan jujur apa adanya, tidak perlu ditambahi atau dikurangi," kata Wapres Kalla seusai membuka Rakernas Realestat Indonesia (REI) di Jakarta, Rabu (2/12/2015).
Wapres juga meminta semua pihak terkait untuk datang ke sidang MKD, apabila diperlukan, guna melancarkan jalannya persidangan. (Baca: Ini 6 Anggota MKD yang Ingin Kasus Setya Novanto Tak Dilanjutkan)
"Ya namanya dipanggil DPR ya harus datang untuk menjawab pertanyaan yang diberikan," ucap Wapres.
Hari ini, MKD menyelenggarakan sidang kehormatan terkait upaya permintaan saham yang diduga dilakukan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto terhadap PT Freeport Indonesia dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.
Upaya pemerasan tersebut diungkapkan oleh Menteri ESDM Sudirman Said dengan melaporkan Novanto ke MKD beserta bukti transkrip rekaman percakapan. (Baca: Ketika "Pemain" Pengganti Gagal Menahan Laju Kasus Novanto di MKD...)
Sudirman Said dijadwalkan hadir sebagai saksi persidangan, Rabu, sedangkan Maroef Sjamsoeddin dan Muhammad Reza Chalid diagendakan hadir pada persidangan Kamis (3/12/2015).
Seusai pemanggilan saksi-saksi, MKD akan menggelar konsinyering dan mengundang pihak teradu, yaitu Setya Novanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.