JAKARTA, KOMPAS.com – Di mata internasional, Indonesia merupakan negara pemasok sekaligus pasar fragmen hewan dilindungi. Hal itu diungkapkan Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Brian Mcfeeters.
“Di Indonesia, kami melihat kejahatan terhadap satwa liar sudah menjadi industri. Indonesia sudah jadi pasar dan penyuplai satwa liar berupa primata, trenggiling, harimau, reptil dan ikan,” ujar dia saat menghadiri acara pemusnahan ratusan kilogram barang bukti fragmen satwa liar di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/12/2015).
Oleh sebab itu, Brian menganggap tantangan penegak hukum soal pemberantasan kejahatan terhadap satwa liar sangat besar dan kompleks. Terlebih lagi, tren internasional menunjukan bahwa kejahatan jenis ini meningkat setiap tahunnya.
Brian berharap kerja sama pemerintah Indonesia dengan negara-negara lain, termasuk AS, lebih ditingkatkan kembali.
“Kami sadar Indonesia adalah permata global. Oleh sebab itu kami akan berkomitmen terus bekerja sama memerangi kejahatan ini,” lanjut Brian.
Sejauh ini, kata Brian, AS telah menjalin kerja sama dengan pemerintah Indonesia soal peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan hewan dilindungi.
Ratusan kilogram bagian tubuh hewan dimusnahkan dengan cara dibakar. Bagian tubuh satwa liar yang dibakar itu, yakni 79 kilogram daging penyu, 350 kilogram perisai punggung penyu, 85 kilogram tanduk rusa dan 90 ekor kuda laut kering.
Khusus untuk bagian tubuh penyu dan rusa, berasal dari 270 jenis penyu dan 34 ekor rusa yang ada di Indonesia. (baca: Bareskrim Bakar Fragmen Penyu, Kuda Laut dan Rusa Senilai Rp 3 Miliar)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.