Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grace Natalie: PSI Tak Akan Terlibat Persekongkolan Jahat Lemahkan KPK

Kompas.com - 16/11/2015, 22:09 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengatakan bahwa partainya sangat pro dengan pemberantasan korupsi.

Tak seperti partai politik lain yang saat ini ada di DPR, Grace menegaskan bahwa PSI mendukung segala kinerja yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Bila kelak PSI dipercaya mengemban amanah, PSI tak akan terlibat persekongkolan jahat melemahkan KPK," kata Grace saat membuka Kopi Darat Nasional PSI, di Jakarta, Senin (16/11/2015).

Belum lama ini, sejumlah fraksi di DPR mengusulkan revisi terhadap Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2002 tentang KPK.

Dalam draft usulan itu, menurut Grace, terdapat pasal yang dianggap bisa melemahkan bahkan membunuh KPK. Misalnya usia KPK yang dibatasi hanya 12 tahun sejak UU diundangkan.

Setelah menimbulkan protes, akhirnya rencana revisi UU itu ditunda

"KPK harus diperkuat, bersama penguatan di kepolisian dan kejaksaan tentunya," ucap Grace.

Selain menekankan pada pemberantasan korupsi, Grace dalam pidatonya juga menekankan pada toleransi antarumat beragama.

Dia berjanji PSI sebagai partai baru tidak akan pernah melarang siapapun untuk menjalankan ibadah sesuai keyakinannya masing-masing.

"Jika diberi amanah, PSI tak akan menerbitkan Perda Injil atau (Perda) Syariah. Tak akan ada kepala daerah dari PSI yang membatasi kebebasan beribadah siapa pun mereka," ucap mantan presenter televisi ini.

Dalam acara Kopdarnas yang digelar untuk memperingati satu tahun berdirinya PSI ini, hadir sekitar 1000 kader dari 34 Provinsi di Indonesia.

PSI juga mengundang pembicara seperti Bupati Batang penerima Bung Hatta Anti Corruption Award Yoyok Riyo Sudibyo dan Budayawan Goenawan Mohamad.

Selain itu, hadir juga pengusaha dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Rusdi Kirana, Penggagas Kampung Grafis Magelang Elin Najar Arifin, dan aktivis Indonesia Corruption Watch Adnan Topan Husodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Nasional
Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Nasional
Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com