Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GKI Yasmin Berharap Tak Lagi Rayakan Natal di Depan Istana

Kompas.com - 11/11/2015, 16:17 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jemaah Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin berharap rencana relokasi gereja mereka tidak terlaksana. Mereka meminta agar Pemerintah Kota Bogor melaksanakan putusan Mahkamah Agung, sehingga mereka bisa merayakan Natal 2015 di gereja itu.

"Kami berharap tahun ini, peristiwa pengusiran jemaat GKI Yasmin dari gerejanya sendiri tidak akan terjadi lagi. Kalau pemerintah serius, seharusnya kami bisa mulai beribadah mulai 25 Desember 2015 di gereja kami," ungkap Juru Bicara GKI Yasmin, Bona Sigalingging, di kantor LBH Jakarta, Rabu (11/11/2015).

Bona mengungkapkan jemaah GKI Yasmin sudah tujuh kali merayakan natal di seberang Istana Merdeka. Perayaan di sana dilakukan lantaran mereka selalu diusir setiap kali mendekat ke gereja yang ada di Taman Yasmin, Bogor tersebut. 

Maka dari itu, Bona meminta Kementerian Dalam Negeri bisa turun tangan. Pemerintah pusat diharapkan bisa melibatkan jemaat GKI Yasmin dan komunitas lintas iman di kota Bogor untuk menyelesaikan sengketa GKI Yasmin.

Yang sekarang ini terjadi, jemaat GKI Yasmin justru menerima kabar soal relokasi yang akan dilakukan sebelum perayaan Natal 2015. Menurut dia, keputusan itu diambil secara sepihak dalam musyawarah pimpinan daerah Bogor pada 4 November lalu.

(Baca: Konflik Agama Tak Kunjung Usai, Rezim Jokowi Dipertaruhkan ) 

Relokasi itu dianggap sebagai upaya melawan hukum dan membangkang putusan Mahkamah Agung (MA) dan rekomendasi wajib Ombudsman. Pasalnya, kedua lembaga itu disebutkan mengukuhkan keberadaan GKI Yasmin.

(Baca: Jokowi: Keberagaman seperti Paduan Suara yang Hasilkan Harmoni ) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com