Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada DPR, Jepang Mengaku Kecewa Kalah Proyek Kereta Cepat

Kompas.com - 10/11/2015, 20:37 WIB
Ihsanuddin

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com — Parlemen Jepang menyatakan kekecewaannya terhadap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang dimenangi oleh China.

Parlemen Jepang menyampaikan kekecewaannya itu saat menerima delegasi DPR RI dalam pertemuan tertutup di Kompleks Parlemen Jepang, Tokyo, Selasa (10/11/2015) sore.

Delegasi dari Indonesia dipimpin langsung oleh Ketua DPR Setya Novanto dan terdiri dari 11 orang anggota.

Secara terpisah, mereka menemui Speaker of the Representatives House (Majelis Rendah Jepang) dan Speaker of the Representatives Councillors (Majelis Tinggi Jepang).

"Dalam dua pertemuan itu, yang muncul ada kekecewaan Jepang terhadap Indonesia atas proyek kereta cepat," kata Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis.

Fary mengungkapkan, kekecewaan parlemen Jepang ini disebabkan proses yang tidak transparan. Semula, kata dia, Pemerintah Indonesia sudah memutuskan menunda siapa pemenang proyek itu.

Namun, tak lama kemudian, tiba-tiba Kementerian Badan Usaha Milik Negara sebagai pemegang proyek memutuskan bahwa China-lah yang memenangi proyek tersebut.

"Pemerintah seperti tidak konsisten," ucap dia.

Ketua Parlemen Majelis Tinggi Jepang Masaaki Yamazaki sempat bertanya kepada delegasi DPR yang hadir, apa yang menjadi pertimbangan Pemerintah Indonesia dalam memilih rekanan pembangunan kereta cepat.

Fary yang diberi kesempatan untuk menjelaskan pun menjawab bahwa pemerintah sangat memperhatikan faktor keamanan.

"Ketua Majelis Tinggi pun mengatakan (kereta cepat Jepang) tidak pernah ada kecelakaan selama 40 tahun," ujar Fary.

Fary pun meminta parlemen Jepang agar mereka tidak kapok untuk berupaya terus membangun kerja sama dengan Indonesia. Ke depannya, kata dia, akan banyak proyek lain, termasuk kereta cepat yang akan dikerjakan.

"Saya menyatakan bahwa sistem perencanaan sudah masuk tuh, untuk Jakarta-Surabaya bisa dipercepat. Lalu, ada Sulawesi, Kalimantan, dan Papua juga. Itu lebih panjang dari Jakarta-Bandung," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com