Bahkan, menurut Kalla, Aburizal dan Agung Laksono secara intens terlibat pembicaraan bersama. "Dari situ (pasca-putusan MA), antara Ical (Aburizal) dengan Agung ini sekarang setiap hari bicara bersama," ujar Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (6/11/2015).
Kendati demikian, Kalla tak mengungkapkan isi pembicaraan antara Ical dan Agung. Namun, menurut dia, intinya kedua tokoh Golkar itu ingin segera merealisasikan putusan MA yang mengisyaratkan diperlukannya kesepakatan islah.
"Bagaimana merealisasi kebijakan itu (MA) karena yang paling cocok adalah dialog, kemudian disusunlah kepengurusan yang satu," kata Kalla.
Sejauh ini, rekonsiliasi antara kedua kubu kepengurusan Golkar belum tercapai. Masih terdapat perbedaan pandangan di antara kedua kubu.
Kubu Agung menganggap putusan MA yang menguatkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara mengembalikan Golkar ke Munas Riau 2009. (Baca: Kubu Agung Akan Cabut Kasasi jika Rekonsiliasi Golkar Tercapai)
Oleh karena itu, kubu Agung menilai perlu digelar munas sebelum masa kepengurusan Munas Riau berakhir.
Namun, Aburizal menganggap putusan MA itu mengembalikan Golkar ke Munas Bali yang diselenggarakan kubunya pada 2014. Sebab, putusan Pengadilan Tinggi sudah mengesahkan pelaksanaan Munas Bali. (Baca: Aburizal: Tak Ada Munaslub, yang Ada Munas 2019)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.