Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Matangkan Paket Kebijakan Ekonomi Keenam

Kompas.com - 02/11/2015, 21:23 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan menerbitkan paket kebijakan ekonomi tahap VI. Saat ini paket kebijakan itu tengah dimatangkan dan akan diumumkan dalam waktu dekat.

"Masih ada bbeberapa pendalaman yang harus dilakukan," kata Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/11/2015).

Dia menjelaskan, pendalaman akan dilakukan dalam satu kali lagi rapat terbatas untuk mematangkan paket itu. Pendalaman itu ada kaitannya dengan kewenangan pemerintah daerah dan penyesuian keputusan Mahkamah Konstitusi.

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menuturkan bahwa paket kebijakan keenam yang akan diumumkan pemerintah akan menyinggung soal kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus.

Di lokasi yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku belum dapat menyampaikan substansi paket kebijakan tersebut. Ia mengatakan bahwa diperlukan satu kali rapat lagi sebelum paket kebijakan itu disampaikan secara resmi.

"Nah, biarkan saya rapat sekali lagi, kalau enggak besok, Rabu pagi. Kalau nanti Presiden inginnya (diumumkan) Rabu sore, kita sudah siap," ungkap Darmin.

Pemerintah sudah menerbitkan lima paket kebijakan sebelumnya. Paket-paket kebijakan ini dikeluarkan untuk menggerakan perekonomian dalam negeri di tengah perlambatan yang terjadi akibat faktor global. Di dalam kelima paket kebijakan itu, pemerintah melakukan deregulasi terutama pemangkasan izin secara besar-besaran, memberikan insentif ke pelaku usaha, hingga penguatan daya beli masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com