JAKARTA, KOMPAS.com - International Conference on Islamic Scholars (ICIS) bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri Malang menggelar konferensi internasional pada 23-25 November di Malang, Jawa Timur.
Konferensi yang merupakan hasil kerja sama dengan pihak Jerman tersebut bertujuan memperkenalkan Islam Indonesia yang ramah.
"Menggelorakan kepada dunia tentang Islam ramah yang kita miliki. Sebab, saat ini dunia sebagian sedang bergejolak dan pergolakan itu muncul atau berangkat dari isu-isu agama," kata Rektor UIN Malang Mudjia Rahardjo di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (26/10/2015).
Mudjia bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk melaporkan kegiatan tersebut. Ia menyampaikan bahwa selama ini dunia internasional memandang Indonesia sebagai negara yang damai meskipun tingkat keberagamannya cukup tinggi.
Dalam konferensi internasional nantinya akan digelar forum yang membahas perkembangan Islam damai di Indonesia.
"Melalui forum ini, duduk bersama antara scholars, intelektual, lalu para ahli-ahli torikot dan ICIS yang selama ini sudah berjuang lewat konferensi-konferensi. Ini yang keempat, yang kalau ICIS lebih fokus pada mendekatkan negara dengan agama, hubungan antara agama dengan negara," tutur dia.
Atas rencana konferensi ini, Mudjia menyampaikan bahwa Wapres menyambutnya dengan positif.
Selama mengunjungi negara lain, Wapres kerap mendapatkan pertanyaan mengapa Islam di Indonesia bisa berkembang dengan damai.
"Tapi secara keseluruhan kita damai dan itu yang digelorakan dan Pak Wapres mendukung sekali rencana itu," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.