Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramahnya Islam Indonesia Akan Diperkenalkan dalam Konferensi Internasional

Kompas.com - 26/10/2015, 13:28 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - International Conference on Islamic Scholars (ICIS) bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri Malang menggelar konferensi internasional pada 23-25 November di Malang, Jawa Timur.

Konferensi yang merupakan hasil kerja sama dengan pihak Jerman tersebut bertujuan memperkenalkan Islam Indonesia yang ramah.

"Menggelorakan kepada dunia tentang Islam ramah yang kita miliki. Sebab, saat ini dunia sebagian sedang bergejolak dan pergolakan itu muncul atau berangkat dari isu-isu agama," kata Rektor UIN Malang Mudjia Rahardjo di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (26/10/2015).

Mudjia bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk melaporkan kegiatan tersebut. Ia menyampaikan bahwa selama ini dunia internasional memandang Indonesia sebagai negara yang damai meskipun tingkat keberagamannya cukup tinggi.

Dalam konferensi internasional nantinya akan digelar forum yang membahas perkembangan Islam damai di Indonesia.

"Melalui forum ini, duduk bersama antara scholars, intelektual, lalu para ahli-ahli torikot dan ICIS yang selama ini sudah berjuang lewat konferensi-konferensi. Ini yang keempat, yang kalau ICIS lebih fokus pada mendekatkan negara dengan agama, hubungan antara agama dengan negara," tutur dia.

Atas rencana konferensi ini, Mudjia menyampaikan bahwa Wapres menyambutnya dengan positif.

Selama mengunjungi negara lain, Wapres kerap mendapatkan pertanyaan mengapa Islam di Indonesia bisa berkembang dengan damai.

"Tapi secara keseluruhan kita damai dan itu yang digelorakan dan Pak Wapres mendukung sekali rencana itu," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com