Hendri memaparkan, ketidakpuasan masyarakat terutama terhadap tiga hal yaitu tingginya harga bahan pokok (35,5 persen), lemahnya nilai tukar rupiah (23,7 persen) dan lambannya penanganan kabut asap (11,8 persen).
"Sisanya, publik merasa tidak puas terhadap kinerja Jokowi-JK karena harga BBM yang mahal, susahnya mendapat lapangan pekerjaan, kinerja menteri yang tidak bagus, dan biaya kesehatan yang tidak terjangkau," kata dia.
Survei ini dilakukan terhadap 384 responden di seluruh Indonesia, dengan sebaran 52 persen di Jawa dan 48 persen di luar Jawa.
Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara menghubungi responden melalui sambungan telepon secara acak (probability sampling). Ada pun tingkat margin of error sebesar 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.