Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istiqlal Tak Lagi Bagi Kupon Hewan Kurban, Kini Pakai Proposal

Kompas.com - 23/09/2015, 21:41 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Masjid Istiqlal tahun ini tak akan membagikan kupon penukaran hewan kurban secara langsung kepada warga. Namun, pembagian dilakukan menggunakan proposal yang diberikan oleh penerima hewan kurban.

"Caranya, mustahik (orang yang berhak menerima kurban) mengumpulkan proposal, dan disebut jumlah mustahiknya, lengkap dengan data KTP dan semacamnya. Nanti, pihak panitia akan menyeleksi proposal yang masuk," ujar perwakilan bidang humas Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam, saat ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (23/9/2015).

Tentunya, menurut Abu, Istiqlal memiliki prioritas penerima hewan kurban dalam penyeleksian ini. Yang diutamakan adalah masyarakat sekitar Masjid Istiqlal, baru ke daerah yang lebih jauh.

Hal tersebut diberlakukan karena proposal yang masuk juga berasal dari warga luar Jakarta, seperti Karawang dan Tangerang. Sistem pembagian hewan kurban ini telah dilakukan juga pada tahun sebelumnya. Meski sudah memberikan informasi lewat spanduk, masih ada beberapa orang yang datang menanyakan kupon sekalipun jumlahnya sedikit.

"Setelah survei, justru banyak yang bersyukur dengan cara pembagian ini. Tinggal diam di rumah, dapat daging kurban," kata Abu.

Abu menambahkan, Istiqlal tidak lagi mendistribusikan daging kurban secara langsung karena menimbulkan banyak masalah, berisiko menimbulkan kegaduhan, bahkan memakan korban jiwa. Padahal, daging kurban yang tersedia berjumlah terbatas, sementara jumlah yang mengantre bisa ribuan orang.

"Tahun kemarin ada 45 sapi, bisa kami bagikan jadi 6.000 kantong," ujar Abu.

Untuk tahun ini, hingga pukul 19.00 WIB, hewan kurban yang masuk ke Masjid Istiqlal berjumlah 23 sapi dan 10 kambing. Pemotongan akan diadakan pada Kamis malam selepas shalat isya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Nasional
Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Nasional
Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Nasional
Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Nasional
Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Nasional
Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Nasional
Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Nasional
Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com