Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diancam Disomasi Fadli Zon, Ini Komentar Shamsi Ali Imam Masjid New York

Kompas.com - 06/09/2015, 15:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Fadli Zon menuntut Shamsi Ali Satu, imam masjid New York, untuk meralat pernyataannya terkait kehadiran pimpinan DPR dalam acara jumpa pers kampanye yang digelar oleh peserta kontes bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump.

Fadli mengancam akan membawa masalah tersebut ke ranah hukum jika Shamsi tak mengoreksi pernyataannya di media sosial. Politisi Partai Gerindra itu merasa difitnah.

"Jika tidak, saya akan melayangkan somasi sebagai pelanggaran terhadap UU ITE. Saya akan tunjuk pengacara saya," kata Fadli dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Minggu (6/8/2015).

Pada Kamis (3/9/2014), Donald Trump menggelar jumpa pers di lobi gedung Trump di New York City, AS. Saat itu, Ketua DPR Setya Novanto dan Fadli hadir dan berdiri di barisan pendukung Donald.

Shamsi kemudian menyampaikan kritik atas sikap pimpinan DPR itu. Menanggapi pernyataan Shamsi, Fadli mengirimkan jawaban lewat WhatsApp kepada Shamsi. Pesan yang sama juga diteruskan kepada wartawan di Jakarta. Berikut isi penjelasan Fadli Zon:

"Perlu saya jelaskan lagi apa yg Pak Shamsi tulis di FB telah menyebarluaskan informasi yg tdk benar. Ada yg berbau fitnah. Berikut tulisan Pak Shamsi dan saya buat jawaban saya di dalan kurung dg dimulai kata FZ (Fadli Zon):

Lagi heboh pesan WA ini:

Saya sayangkan Ketua DPR bertemu dengan Donald Trump, apalagi dalam acara kampanyenya. (FZ: bukan kampanye tapi press conference, dua hal berbeda. Cek saja artinya di kamus. Apalagi dlm terminologi politik)

Pertama sangat tidak etis karena posisinya sebagai ketua DPR. Ketua DPT mewakili negara. Dan negara tidak etis mendukung (FZ: tdk ada dukungan atau semacam itu, memangnya kita punya suara atau pengaruh mendukung bakal capres AS?) salah satu calon (FZ: DT calon pun belum, ia adlh invidual yg berusaha dptkan dukungan dr Partai Republik), apalagi menghadiri acara kampanye (FZ: ini bukan kampanye, tp konfernsi pers yg diadakan di gedungnya sendiri di Trump Plaza lobby. Kami waktu itu baru dari lantai 26 ketemu DT n jajatannya dan diajak melihat press conference di bawah sambil jalan pulang. Di lobi itu sdh penuh wartawan dan para pegawainya. Sebagai sopan santun orang timur, kami nonton melihat sampai konferensi pers usai, pun jalanan ke pintu keluar padat dg manusia).

Kedua, ketua DPR kita diterima tidak lebih dari 3 menit (FZ: kami ditetima di lantai 26 disediakan makan minum sambil ngobrol sekitar 30 menit. Bagaimana anda bisa menyimpulkan 3 menit. Ini spesifik anda menyebarkan informasi salah ke publik 3 menit. Fitnah. Kalau tulisan FB didasarkan siaran di TV harus disebutkan. Jelas anda salah) unik sekedar memperlihatkan muka di depan panggung (FZ: anda merendahkan kami, dg mengatakan hanya diterima 3 menit untuk memperlihatkan muka di pnggung. Anda menyimpulkan tanpa meneliti dulu apa yg kami bicarakan dan anda tak tau ada pertemuan sebelumnya). Sungguh merendahkan martabat bangsa dan negara untuk sekedar tersenyum di depan publik Amerika pendukung Donald Trump. (FZ: martabat bangsa mana yg direndahkan dg bertemu DT. Ia adalah pengusaha sukses sejak lama. Punya investasi di Indonesia. Bagi saya bagus ada investor masuk di saat ekonomi terpuruk. Sy sendiri merasa terhormat bertemu DT. Kami bukan ketemu seorang koruptor, penjahat perang atau kriminal, tapi pengusaha sukses yg berinvestasi di Indonesia!)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com