Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Senang Surya Tjandra Lolos 8 Besar Capim KPK

Kompas.com - 02/09/2015, 07:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku senang salah seorang yang direkomendasikannya, Surya Tjandra, lolos delapan besar seleksi calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Nama Surya Tjandra termasuk satu di antara delapan nama capim yang diajukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK kepada Presiden Joko Widodo, Selasa (1/9/2015) kemarin. (Baca: Ini Delapan Calon Pimpinan KPK)

"Ya minimal orang yang aku rekomendasi masuk akal. Aku belum buka SMS (laporan Surya Tjandra). Saya belum lihat," kata Basuki di Balai Kota, Selasa malam. 

Menurut Basuki, Surya adalah seorang aktivis yang konsisten membela buruh serta program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan serta Ketenagakerjaan. Selain itu, ia menilai Surya sebagai pengacara publik yang tidak membela kepentingan politik tertentu. (Baca: Masuk 8 Besar Capim KPK, Surya Tjandra Langsung Lapor kepada Ahok)

"Dia itu hidupnya pas-pasan. Saya ketemu dia sudah begitu lama, aktivis lain sudah naik Alphard, dia masih naik Suzuki Jimny yang lama," kata Basuki.

Rekomendasi Ahok

Sebelumnya, Surya Tjandra mengatakan, ia telah memberi tahu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok begitu tahu dirinya lolos seleksi. Namun, ia tidak memberi tahu Ahok secara langsung mengenai kabar tersebut.

"Saya kabarin stafnya saja," ujar Surya saat dihubungi, Selasa (1/9/2015).

Surya mengatakan, lolosnya dia ke delapan besar calon pimpinan KPK tidak sepenuhnya berkat Ahok. Meski Ahok merekomendasikannya menjadi capim KPK, kata dia, tentu Pansel KPK memiliki penilaian sendiri terhadapnya.

"Mungkin ini kombinasi, kan Pansel ini mencari bukan cuma mencari yang punya integritas dan kemampuan. Pak Ahok mungkin memberikan informasi integritas ke Pansel," kata Surya.

Surya sebelumnya mengaku meminta rekomendasi dari Ahok untuk ikut dalam seleksi itu. Rekomendasi itu diminta karena Surya menilai Ahok merupakan figur ideal yang sejalan dengan visinya memberantas korupsi.

Surya menjelaskan, pemberantasan korupsi harus berkorelasi dengan peningkatan kesejahteraan rakyat. Dalam pemahamannya, kesejahteraan rakyat sangat berkaitan dengan penyelenggara negara yang ia nilai terepresentasi dari figur Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com