Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulama se-Asia Tenggara Bahas Penyatuan Awal Ramadhan dan Idul Fitri

Kompas.com - 12/08/2015, 03:11 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara berkeinginan membentuk majelis ilmiah dan fatwa yang bertujuan mempersatukan negara-negara di kawasan ASEAN.

"Kami berkeinginan membentuk majelis ilmiah dan fatwa demi merekat persatuan sehingga menyatukan masalah yang dialami oleh satu negara seperti penetapan awal Ramadhan dan dua hari raya," kata Ketua Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara Muhammad Zaitun Rasmin di Jakarta, Selasa (11/8/2015).

Dalam temu wartawan di sela penutupan Pertemuan Ilmiah Internasional Ulama dan Dai Asia Tenggara di Balai Kartini, Jakarta, Zaitun mengatakan pembentukan majelis ilmiah dan fatwa tersebut adalah salah satu dari lima rekomendasi dari Pertemuan Ilmiah Internasional Ulama dan Dai Asia Tenggara di Lembang pada 8-11 Agustus 2015.

Selain pembentukan majelis tersebut, Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara juga merekomendasikan agar mengoptimalkan peran organisasi yang berdiri pada 29 November 2014 ini sebagai pusat dan payung koordinasi ulama di kawasan Asia Tenggara.

"Kami ingin mengoptimalkan peran dari ikatan ulama dan dai dari kawasan Asia Tenggara ini sebagai pusat dan payung koordinasi dengan cara mengedepankan sikap saling mencintai, menasihati dan tolong-menolong," ujar Zaitun yang juga Wakil Ketua Komisi Luar Negeri MUI itu.

Rekomendasi selanjutnya, kata Zaitun, adalah menanggulangi aliran sesat dan menyimpang dengan cara pencerahan yang dilakukan dengan pelatihan materi mahzab Syafii dan kerja sama dari para Dai untuk mencegah penyebarluasan ajaran menyimpang.

"Di sini juga ada peran dari koordinasi antara ulama dan dai tersebut," ujarnya.

Rekomendasi berikutnya adalah pelatihan Mazhab Syafii sebagai mayoritas di Asia Tenggara, kata Zaitun, selain untuk langkah penanggulangan aliran sesat, juga untuk menangkal paham radikal dan ekstrem.

"Makannya mazhab harus diingatkan agar menangkal juga paham radikal tersebut," ujarnya.

Terakhir, kata Zaitun, Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara juga merekomendasikan untuk memberikan perhatian dan dukungan pada Dai di negara-negara yang umat Islamnya minoritas.

Dukungan tersebut, tambah Zaitun, adalah dukungan secara moril maupun secara materil dalam agenda terprogram dengan tujuan peningkatan kualitas dakwahnya.

"Dukungan materil ini adalah untuk meningkatkan aspek ekonomi para Dai dan memberdayakan masjid untuk meningkatkan produktivitas masjid sebagai sarana dakwah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com