Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Minta "Mahar" Rp 2,5 Miliar, Hashim Merasa Nama Baiknya Dicemarkan

Kompas.com - 04/08/2015, 16:51 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo membantah tudingan bahwa dia meminta uang "mahar" Rp 2,5 miliar untuk mengusung Asmadi Lubis dan Jisman Hutapea sebagai pasangan bakal calon bupati Toba Samosir. Menurut dia, tudingan yang disampaikan oleh Jisman Hutapea tersebut sama sekali tidak benar dan tidak berdasar. (Baca: Pasangan Bakal Calon Ini Mengaku Dimintai PKPI Rp 1,6 Miliar dan Gerindra Rp 2,5 Miliar)

"Saya, Hashim Djojohadikusumo, sebagai anggota Badan Seleksi Pilkada Partai Gerindra, menyatakan sangat berkeberatan atas pernyataan Saudara Asmadi Lubis dan Jisman Hutapea yang sudah mengarah pada pencemaran nama baik," kata Hashim dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Selasa (4/8/2015).

Hashim menjelaskan, wawancara Asmadi Lubis dan Jisman Hutapea dilakukan oleh Marwah Daud Ibrahim yang bertugas sebagai panitia seleksi. Pada proses seleksi tersebut, yang bersangkutan justru melaporkan bahwa ada oknum yang meminta uang "mahar" sebesar Rp 2,5 miliar kepada mereka untuk lolos sebagai bakal calon bupati dan calon wakil bupati dari Partai Gerindra.

Sesuai dengan laporan Marwah Daud, yang bersangkutan tidak menyebut nama Hashim Djojohadikusumo dalam laporan tersebut, tetapi menyebut nama orang lain.

"Bahkan kemudian, Saudara Asmadi Lubis dan Jisman Hutapea juga melaporkan kepada saya hal yang sama," kata adik Prabowo Subianto ini. (Baca: Gerindra: Tak Mungkin Hashim Minta Uang Rp 2,5 Miliar kepada Bakal Calon Bupati)

Hashim menambahkan, setiap kandidat bakal calon kepala daerah yang lolos seleksi oleh badan seleksi pilkada wajib berpartisipasi dan berkontribusi pada program-program partai yang bertujuan mendukung keberhasilan pilkada. Program-program tersebut meliputi pelatihan kader, pelatihan saksi, dan program terkait lainnya.

"Kontribusi tersebut sama sekali tidak dimaksudkan sebagai uang 'mahar'," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com