Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pesta Sabu di Apartemen, Napi Lapas Cirebon Dibawa ke Jakarta

Kompas.com - 03/08/2015, 17:58 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Narapidana dengan inisial Sf diterbangkan dari Lapas Cirebon ke Jakarta, Senin (3/8/2015) sore. Sf diduga terkait dengan barang bukti dari hasil penggerebekan pesta Sabu, Sabtu (1/8/2015) lalu di Jakarta.

Pantauan Kompas.com, Sf dibawa dengan satu unit helikopter milik Polri. Heli itu mendarat di lapangan Bhayangkara, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sekitar pukul 17.25 WIB.

Mengenakan kaus merah dan bercelana jins, Sf dengan kedua tangan terikat dikawal dua personel Polri yang mengenakan baju preman. Dia dibawa ke dalam mobil untuk diperiksa di Direktorat Tindak Pidana Narkotika Cawang, Jakarta Timur.

Sf hanya menundukkan kepala saat ditanya wartawan soal keterkaitannya dalam kasus itu. Inisial Sf itu sendiri didapat dari salah satu personel yang membawanya. "Sf, Sf," ujar dia.

Seorang polisi juga mengatakan, Sf dipinjam dari Blok C Lapas Narkotika Cirebon demi pengembangan perkara tindak pidana narkotika. "Nanti tanya-tanya lengkapnya di kantor saja ya," ujar dia.

Pada Sabtu (1/8/2015) malam, Direktorat Tindak Pidana Narkotika menggerebek pesta sabu di salah satu ruangan di Bellagio Residence, Mega Kuningan, Jakarta Selatan. (Baca: Cucu Mantan Menko Ekuin Ditangkap Saat Pesta Narkoba)

Di dalam apartemen, polisi meringkus tiga orang berinisial RAP, Rb dan Arm. Dalam penggerebekan itu, polisi menyita paket sabu, paket ganja, alat hisap sabu dan cangklong untuk mengisap ganja.

Selain itu, polisi juga menyita lima pucuk senjata api serta amunisinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com