Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adhyaksa Dault Minta Pramuka Tak di Bawah Kemenpora

Kompas.com - 24/07/2015, 12:44 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault meminta agar gerakan Pramuka digabungkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Posisi Gerakan Pramuka yang saat ini berada di bawah Kementerian Pemuda dan Olahraga dianggap tidak efektif.

"Nggak efektif, karena kan ada UU Kepemudaan, tapi kita kan 60-70 persen anak-anak di bawah 17 tahun sehingga lebih cocok di Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikbud)," ujar Adhyaksa usai acara pelepasan kontingen Pramuka Indonesia ke Jepang di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/7/2015).

Menurut Adhyaksa, persoalan kepemudaan yang ada di Kemenpora lebih menitikberatkan pada aspek politik. Sementara gerakan Pramuka lebih pada aspek sosial. Terlebih lagi, lanjut dia, guru-guru juga turut menjadi pelatih Pramuka. (baca: Lepas Kontingen Pramuka, Jokowi Minta Pemuda Bawa Nilai Keberagaman)

"Kami kan bidangnya bukan ormas, tapi pendidikan nonformal. Maka harus balik ke Dikdasmen karena kita punya pelatih dan guru-guru. Kalau dari Diknas kan jelas, kalau dari Kemenpora nggak nyambung," kata mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu.

Terkait permintaan Adhyaksa itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyambut baik. Menurut dia, perubahan Gerakan Pramuka dari Kemenpora menjadi di Kemendikbud harus diubah dulu undang-undangnya. Untuk merevisi aturan itu, dibutuhkan waktu sekitar satu tahun.

"Kami minta Kwarnas juga untuk mengawalanya supaya bisa masuk prolegnas," kata Imam.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai, sampai revisi itu benar-benar terjadi, maka setiap kementerian lebih baik menjalankan fungsinya untuk sama-sama mendukung gerakan Pramuka.

Di Kemenpora, anggaran gerakan Pramuka mencapai Rp 50 miliar yang didistribusikan untuk kegiatan Kwarnas dan Kwarda Pramuka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com