Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Damri Imbau Agar Kecepatan Busnya di Cipali Maksimal 80 Km/Jam

Kompas.com - 13/07/2015, 06:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum DAMRI Agus Subrata mengimbau agar pengemudi bus angkutan mudik yang melintas di tol Cikopo-Palimanan dapat mengoperasikan kendaraan berkecepatan maksimal 80 km per jam, sebagai batas aman.

"Kami tekankan kepada pengemudi untuk tidak melewati kecepatan lebih dari 80 km per jam. Karena umumnya kecelakaan mobil di tol Cipali disebabkan oleh supir yang terlalu mengebut," kata Agus kepada Antara di Jakarta, Minggu (13/7/2015).

Agus mengatakan, kecelakaan tol Cipali bukan berasal dari keadaan jalan yang tidak layak, melainkan karena faktor pengemudi yang lengah dan lalai akibat terlena dengan jalan yang lurus. Ini menyebabkan pengemudi cenderung ingin memacu kendaraannya.

Hal senada dirasakan oleh Susanto, salah satu supir DAMRI jurusan Jakarta-Wonosobo yang menilai tol Cipali sudah aman untuk dilewati.

"Sebenarnya jalan Cipali sudah bagus. Kalaupun banyak yang kecelakaan, supirnya yang lengah karena jalan lurus terus, mereka jadi mengantuk," ucap dia.

Sebagai antisipasi terjadinya kecelakaan, DAMRI telah menyediakan posko lebaran yang dilengkapi cek kesehatan untuk menentukan tingkat kelelahan pengemudi, sebelum mengoperasikan angkutan mudik.

Pengemudi sebelumnya harus diperiksa tekanan darah dan warna mata yang menentukan apakah pengemudi tersebut siap untuk berangkat.

Selain itu, posko lebaran yang ada di pool DAMRI Kemayoran itu juga menyediakan tempat istirahat untuk pengemudi yang baru saja tiba dari luar Jakarta.

Untuk persiapan di jalan tol, Perum Djawatan Angkoetan Motor Republik Indonesia ini bekerja sama dengan Jasa Marga untuk bisa mendapatkan akses cek poin dan operasi mobil sweeping.

"Mobil sweeping sudah kami persiapkan untuk penyediaan spare part (suku cadang) yang mungkin diperlukan. Namun, kondisi bus yang beroperasi sudah siap jalan," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com