Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Memprediksi Volume Arus Mudik via Pantura Akan Menurun

Kompas.com - 13/07/2015, 03:04 WIB
BREBES, KOMPAS.com- Kapolri Jenderal Polisi Badrodin mengatakan, arus mudik kendaraan yang melintas tol keluar Pejagan-Brebes ke arah jalur pantai utara Pulau Jawa atau pantura, diperkirakan menurun pada Lebaran 2015 dibanding tahun lalu.

"Untuk tahun ini, arus mudik yang melintas exit tol Pejagan ke arah jalur pantura mengalami penurunan jumlah kendaraan dibanding tahun sebelumnya," kata Kapolri di Brebes, Minggu (12/7/2015).

Kapolri mengatakan, kunjungannya ke Pos Terpadu Exit Tol Pejagan-Brebes selain mengecek arus mudik Lebaran juga untuk mengetahui sarana infrastruktur sekaligus kesiapan personel keamanan dalam mengamankan arus mudik di pantura.

Kepada para pemudik kendaraan pribadi, Kapolri mengimbau ekstra hati-hati selama dalam perjalanan. "Kami imbau pemudik kendaraan harus ekstra hati-hati karena proses pembangunan infrastrukturnya tol Pejagan-Brebes belum maksimal," kata dia.

Ia mengimbau pemudik tidak memaksakan diri mengemudikan kendaraan jika kondisi sudah lelah.

"Gunakan waktu empat jam sekali untuk beristirahat di tempat rest area yang ada. Jangan memaksakan diri jika dalam kondisi lelah," ujarnya.

Demikian pula kepada pemudik sepeda motor. Kapolri berharap mereka tetap hati-hati dan gunakan waktu setiap dua jam untuk beristirahat.

Kepala Kepolisian Daerah Jateng, Inspektur Jenderal Polisi Nur Ali mengungkapkan, sesuai pantauan jalur pantura ramai tetapi lancar.

Kendati demikian, kata dia, ada beberapa titik kemacetan yang terjadi di Kabupaten Brebes. Antara lain, seperti yang terjadi di simpang di pintu keluar Tol Pejagan dan pertigaan Pejagan, serta jalur pantura.

"Arus mudik masih lancar. Akan tetapi untuk tempat peristirahatan seperti tempat pengisian bahan bakar ramai dipadati para pemudik," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com