Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jhonny Allen Bantah Ada Pembagian Uang ke Anggota Komisi VII

Kompas.com - 02/07/2015, 13:20 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan anggota Komisi VII DPR RI Jhonny Allen Marbun membantah keterangan sejumlah saksi dalam persidangan bahwa mantan Ketua Komisi VII DPR RI Sutan Bhatoegana membagikan uang ke pimpinan, sekretariat, dan anggota Komisi VII di ruangannya. Salah satunya, kesaksian dari mantan staf ahli Sutan, Muhammad Iqbal yang menyatakan anggota Komisi VII antre di ruangan Sutan untuk menerima amplop.

"Ini dari mana? Tidak seperti itu, vulgar gitu lah, bilang antre. Kesaksian itu bisa diuji coba karena bisa disebut penghinaan," ujar Johnny saat bersaksi dalam perkara Sutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (2/7/2015).

Johnny mengatakan, tidak sembarangan orang yang bisa masuk dan keluar dari ruangan Sutan. Oleh karena itu, mustahil sampai ada pembagian uang tersebut. Johnny pun mengaku tidak mengetahui adanya amplop dengan kode "P", "S", dan "A" yang diberikan Kementerian ESDM kepada Sutan.

Karena penasaran dengan kesaksian tersebut, Jhonny lantas berniat menemui orang yang menyatakan adanya penerimaan amplop tersebut.

"Sama sekali tidak tahu, tidak mungkin, dan tidak ada. Saya juga ingin ketemu manusia itu yang bilang memberikan ini. Ini kok kurang ajar banget," kata Jhonny.

Jhonny mengaku tidak kenal Iqbal, tapi ia ingin mengkonfirmasi pemberitaan di media bahwa Iqbal menerima bungkusan untuk diberikan kepada Sutan. Dalam perjalanannya ke Kuala Namu, Sumatera Utara, ia pun menyempatkan diri bertemu dengan Iqbal.

"Saya tanya, 'kata Iryanto kau terima bungkusan?'. Kata dia, 'Ada bang. Tidak tahu isinya, saya taruh di meja Sutan'. Tapi tidak ada soal uang," kata Johnny, menirukan percakapannya dengan Iqbal.

Johnny pun membantah kesaksian Iqbal yang pernah diminta menghilang dan mengganti telepon genggamnya. Dalam kesaksian sebelumnya, Iqbal mengaku disebut Johnny sebagai saksi kunci dalam kasus Sutan.

"Saya tidak kenal Iqbal itu. Saya hanya penasaran bagaimana wajahnya," kata dia.

Sebelumnya, Iqbal mengaku sempat menerima tekanan dari Jhonny Allen Marbun untuk menghilang dari peredaran atau menghilang sementara waktu. Iqbal mengaku ditemui Jhonny pada akhir Mei 2013.

Tak hanya meminta Iqbal menghilang, Jhonny juga disebut meminta Iqbal membuang telepon genggam yang digunakannya selama menjadi anak buah Sutan. Saat itu, kata Iqbal, ia hanya mengiyakan perintah Jhonny. Iqbal mengatakan, Jhonny juga memberitahunya bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi tengah membidik para saksi dalam kasus tersebut.

"Dia mengatakan bahwa saya lah yang menjadi saksi kunci Sutan Bhatoegana," kata Iqbal.

Dalam berkas dakwaan, mantan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Waryono Karno memberikan uang sebesar 140.000 dollar AS untuk Sutan, yang ditaruh dalam kantong kertas berwarna perak. Uang tersebut diberikan Waryono melalui Iryanto.

Rinciannya, empat pimpinan Komisi VII DPR menerima masing-masing 7.590 dollar AS, 43 anggota Komisi VII DPR menerima masing-masing 2.500 dollar AS, dan untuk Sekretariat Komisi VII DPR sebesar 2.500 dollar AS. Uang tersebut dimasukkan ke dalam amplop warna putih dengan kode di bagian pojok atas dengan huruf "A" untuk anggota, "P" untuk pimpinan, dan "S" untuk Sekretariat Komisi VII.

Atas perbuatannya, Sutan dianggap melanggar Pasal 12 huruf a Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Yakin Megawati Sampaikan Sikap Politik PDI-P untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran Saat Kongres Partai

Ganjar Yakin Megawati Sampaikan Sikap Politik PDI-P untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran Saat Kongres Partai

Nasional
Persiapan Peluncuran GovTech Makin Matang, Menteri PANRB: Langkah Akselerasi Transformasi Digital Indonesia

Persiapan Peluncuran GovTech Makin Matang, Menteri PANRB: Langkah Akselerasi Transformasi Digital Indonesia

Nasional
Megawati Minta Krisdayanti Buatkan Lagu 'Poco-Poco Kepemimpinan', Sindir Pemimpin Maju Mundur

Megawati Minta Krisdayanti Buatkan Lagu "Poco-Poco Kepemimpinan", Sindir Pemimpin Maju Mundur

Nasional
Marinir TNI AL Persiapkan Satgas untuk Jaga Perbatasan Blok Ambalat

Marinir TNI AL Persiapkan Satgas untuk Jaga Perbatasan Blok Ambalat

Nasional
PDI-P Perketat Sistem Rekrutmen Anggota, Ganjar: Itu Paling 'Fair'

PDI-P Perketat Sistem Rekrutmen Anggota, Ganjar: Itu Paling "Fair"

Nasional
Coba Itung Utang Negara, Megawati: Wow Gimana Ya, Kalau Tak Seimbang Bahaya Lho

Coba Itung Utang Negara, Megawati: Wow Gimana Ya, Kalau Tak Seimbang Bahaya Lho

Nasional
Megawati: Kita Cuma Seperempat China, Gini Saja Masih Morat-Marit dan Kocar-Kacir Enggak Jelas

Megawati: Kita Cuma Seperempat China, Gini Saja Masih Morat-Marit dan Kocar-Kacir Enggak Jelas

Nasional
PDI-P Perketat Diklat untuk Caleg Terpilih Sebelum Bertugas

PDI-P Perketat Diklat untuk Caleg Terpilih Sebelum Bertugas

Nasional
Pengamat Sebut Hasil Rakernas 5 PDI-P Jadi Sinyal Partai Banteng Oposisi Prabowo-Gibran

Pengamat Sebut Hasil Rakernas 5 PDI-P Jadi Sinyal Partai Banteng Oposisi Prabowo-Gibran

Nasional
98 Persen Jemaah Gelombang Pertama Belum Pernah Berhaji

98 Persen Jemaah Gelombang Pertama Belum Pernah Berhaji

Nasional
Ahok: Saya Enggak Gitu Paham Sumut...

Ahok: Saya Enggak Gitu Paham Sumut...

Nasional
Ahok Ungkap Tugas dari Megawati

Ahok Ungkap Tugas dari Megawati

Nasional
Patroli dengan AU Malaysia di Selat Malaka, TNI AU Kerahkan 2 Jet Tempur F-16

Patroli dengan AU Malaysia di Selat Malaka, TNI AU Kerahkan 2 Jet Tempur F-16

Nasional
Megawati: Lebih Baik 'Aku Cinta Padamu', Susah Banget Pakai 'Saranghae', Bukannya Menghina...

Megawati: Lebih Baik "Aku Cinta Padamu", Susah Banget Pakai "Saranghae", Bukannya Menghina...

Nasional
Tidak Akan Sampaikan Sikap Politik di Rakernas, Megawati: Enak Wae, Gue Mainin Dulu Dong

Tidak Akan Sampaikan Sikap Politik di Rakernas, Megawati: Enak Wae, Gue Mainin Dulu Dong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com