JAKARTA, KOMPAS.com – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai bahwa kesalahan penyebutan tempat lahir Soekarno dalam pidato Presiden Joko Widodo terjadi karena pembelokan sejarah di masa Orde Baru. Ia berharap hal ini tidak terlalu dibesar-besarkan.
"Justru ini mengingatkan begitu banyak pembelokan sejarah di Indonesia. Proyek de-Soekarnoisasi telah berlangsung lebih dari 32 tahun (Orba), sehingga di situlah menciptakan berbagai hal seperti kekaburan terhadap kesejarahan dari Bung Karno sendiri," kata Hasto yang ditemui di Kantor DPP Taruna Merah Putih (TMP), Jalan Cik Ditiro Nomor 10 Menteng Jakarta Pusat, Jumat (5/6/2015).
Menurut Hasto, kesalahan ini dapat menjadi pesan bahwa masih banyak pekerjaan rumah sejarah yang harus diluruskan. Ia berharap momen itu dapat meluruskan sejarah yang dibuat dulu dibuat kabur.
"Ini jadi pekerjaan rumah kita bahwa sejarah enggak ditentukan penguasa, tapi sejarah akan hidup dan mampu jadi pegangan kita bagi perjalanan ke depan," kata Hasto. (Wahyu Aji)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.