Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syafii Maarif Berharap Pilkada Serentak Hasilkan Pemimpin yang Negarawan

Kompas.com - 02/06/2015, 07:08 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mantan ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif mengatakan, pemilihan kepala daerah yang akan diselenggarakan secara serentak pada 2015 diharapkan mampu memunculkan pemimpin yang memiliki integritas.

"Memang harus ada regenerasi pemimpin. Melalui Pilkada mendatang mudah-mudahan akan ada generasi yang lebih baik," kata Buya Syafii seusai menjadi pembicara dalam Kongres Pancasila VII di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Senin (2/6/2015).

Menurut dia, kultur politik yang mengawal pelaksanaan pemilu kepala daerah (Pilkada) mendatang harus berubah ke arah yang berorientasi pada tanggung jawab kepemimpinan, bukan semata-mata kekuasaan.

"Kalau politik yang berkembang masih seperti sekarang ini, sangat susah memunculkan pemimpin," kata dia.

Para politisi saat ini, menurut dia, masih memiliki orientasi memperebutkan kekuasaan tanpa didasari keinginan luhur untuk menyelenggarakan pembangunan daerah secara optimal. "Kalau politisi saat ini, saya lihat masih enggan naik kelas menjadi negarawan," kata dia.

Menurut Buya Syafii, pergantian kepemimpinan daerah melalui pilkada sebaiknya bukan hanya sekadar seremonial yang mengedepankan prosedur secara serentak. Pergantian orang yang akan menjabat sebagai gubernur, bupati, atau wali kota, harus betul-betul mampu menghayati nilai pancasila sebagai dasar negara.

"Bukan hanya persoalan pergantian muka-muka lama menjadi baru, tapi mereka (calon kepala daerah) juga harus serius menghayati nilai Pancasila," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com