Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Masyarakat ke Istana Bogor Berkurang karena Jokowi Berkantor

Kompas.com - 25/05/2015, 22:51 WIB

BOGOR, KOMPAS.com- Kegiatan Istana Open dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-533 Bogor yang diselenggarakan Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, sepi peminat, jumlah pengunjung yang sudah mendaftar mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Diduga sepinya peminat Istana Open dikarenakan aturan baru yang hanya memperbolehkan pengunjung untuk berkeliling di halaman Istana Bogor saja. Pihak Protokoler Istana Kepresidenan tidak memperbolehkan pengunjung masuk ke dalam ruang istana seperti tahun sebelumnya dengan alasan karena ada aktivitas Presiden Joko Widodo.

"Kurang seru aja kalau ke Istana Bogor tidak bisa masuk dalam istana, karena yang paling ingin dilihat masyarakat itu ya isi di dalam istana, lukisan, cermin seribu, tapi sekarang sudah tidak bisa lagi masuk," kata Usep, salah seorang pengunjung Istana Open, Senin.

Hal serupa juga disampaikan Zira (24) salah seorang pengunjung Istana Open, yang menilai kunjungan ke Istana Bogor kali ini tidak semeriah tahun lalu, suasana sepi dan kaku terasa saat masuk gerbang istana.

"Sekarang peraturannya sangat ketat, tidak boleh masuk dalam istana, penjagaan juga ketat, sempat ada beberapa yang tertinggal rombongan masuk, terpaksa menunggu rombongan berikutnya baru boleh masuk," katanya.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto merasakan hal serupa. Namun ia menilai sepinya peminat karena dua hal yakni karena adanya aktivitas Presiden Joko Widodo di Istana Bogor dan yang kedua karena informasi tentang Istana Open yang belum diketahui oleh masyarakat.

"Ada dua kemungkinan, ketika ada Presiden Jokowi tidak bisa masuk dalam istana, bisa juga karena belum banyak masyarakat yang tahu," kata Bima.

Dia mengatakan, di satu sisi ada kebanggaan dengan adanya Presiden Joko Widodo yang menempati Istana Bogor, yang setiap pekan berada di Bogor. Presiden menempati ruangan yang dulu digunakan oleh Presiden Soekarno.

"Kita akan komunikasikan dengan Sekretaris Negara dan Istana Kepresidenan, agar tidak mengurangi makna dari kegiatan Istana Open ini. Akan kita atur jadwalnya," kata Bima.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menyebutkan hingga kini jumlah pendaftar Istana Open tercatat sebanyak 7.525 orang. Jumlah tersebut jauh berbeda pada tahun sebelumnya yang mencapai 20.000 orang sejak hari pertama pendaftaran dibuka.

Hari pertama Istana Open berlangsung, jumlah pengunjung yang masuk sekitar 800 orang. Kunjungan dimulai dari pukul 08.00 WIB, sampai dengan 14.00 WIB.

"Kelihatannya memang mengalami penurunan jumlah pengunjung. Kemungkinan bisa karena waktunya tidak tepat. Karena kegiatan berlangsung di hari kerja, bisa juga karena akses istana tidak lagi seperti dulu bisa masuk ke dalam istana," katanya.

Tahun ini, Disbudparekraf menargetkan jumlah pengunjung Istana Open atau disebut dengan Istana Untuk Rakyat mencapai 45.000 orang. Target ini meningkat sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp42.000 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juni 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juni 2024

Nasional
Tanggal 29 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

Nasional
2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

Nasional
Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

Nasional
Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Nasional
Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

Nasional
Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

Nasional
Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, 'Insya Allah'

Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, "Insya Allah"

Nasional
Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

Nasional
BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

Nasional
Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

Nasional
Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

Nasional
Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com