JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo tak mempersoalkan keputusan Pemerintah Australia yang memangkas dana bantuannya sebesar 40 persen ke Indonesia. Jokowi menilai hal tersebut sepenuhnya merupakan hak pemerintah Negeri Kanguru.
"Ya hak Pemerintah Australia-lah, mau dipotong, mau dhilangkan. Haknya di sana," ujar Jokowi di Jakarta, Rabu (13/5/2015).
Dia menyatakan menghargai keputusan yang diambil oleh negara lain. "Masa kamu mau nangis-nangis?" ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Pemerintah Australia memotong dana bantuan untuk Indonesia sebesar 40 persen dari 605 juta dollar atau sekitar Rp 6,3 triliun pada tahun 2014 menjadi 366 juta dollar (Rp 3,8 triliun) untuk tahun anggaran 2015/2016. Informasi ini terungkap dalam RAPBN 2015/2016 yang disampaikan Menteri Perbendaharaan Negara (Treasurer) Joe Hockey, di Parlemen Australia, Selasa (12/5/2015) malam.
Indonesia tercatat sebagai negara penerima bantuan luar negeri Australia terbesar selama ini, dan pada tahun 2014 jumlahnya 605 juta dollar.
Sebelumnya, mengenai kemungkinan pengurangan bantuan ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Nasir menegaskan bahwa Indonesia tidak dalam posisi meminta bantuan pembangunan dari Australia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.