Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P: Ada Menteri yang Terlalu Banyak Pesan Sponsor

Kompas.com - 30/04/2015, 17:17 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mendorong Presiden Joko Widodo segera melakukan perombakan atau reshuffle Kabinet Kerja. Hendrawan melihat selama lebih kurang enam bulan pemerintahan, banyak menteri di Kabinet Kerja yang belum bekerja secara optimal.

"Ada menteri yang sepak terjangnya seperti dikendalikan oleh konflik kepentingan atau terlalu banyak pesan sponsor sehingga langkah-langkahnya mau ikut Nawacita atau Trisakti agak kagok, gamang," kata Hendrawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/4/2015).

Hendrawan enggan menyebutkan secara spesifik menteri yang dia maksud. Namun, Hendrawan melihat banyak kinerja menteri yang tak optimal di bidang hukum dan ekonomi. Hal tersebut bisa dilihat dari berbagai masalah yang timbul, mulai dari konflik KPK-Polri hingga melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. (Baca: Tingkat Kepuasan Publik Rendah, Jokowi Disarankan "Reshuffle" Kabinet)

"Itu sebabnya kita minta Jokowi evaluasi komprehensif dan obyektif, artinya tak ada muatan yang sifatnya tendensius," ujarnya.

Hendrawan menambahkan, isu mengenai kinerja kabinet ini sudah turut dibicarakan di rapat internal PDI-P. Nantinya, hasil rapat itu akan diberikan ke Jokowi sebagai masukan. (Baca: "Jokowi sejak Awal Sadar Para Menterinya Bukan yang Terbaik")

"Ya, kami membicarakan itu, tapi tidak pakai acara rapat rencana reshuffle. Artinya, kita bicara kabinet, wajar dong sebagai partai pengusung," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com