Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Sarankan Sekolah Gugat EO "Pesta Bikini"

Kompas.com - 24/04/2015, 07:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Anggota Komisi X DPR asal Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Reni Marlinawati menyatakan prihatin atas konsep pesta "Splash after Class" dengan tema kostum "Bikini Summer Dress" yang rencananya diadakan pada Sabtu (25/4/2015). Menurut dia, DPR akan menindaklanjuti hal ini. Ia menyesalkan pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pesta bikini tersebut. (Baca topik: Kontroversi Pesta Bikini)

"Kami akan minta klarifikasi terhadap SMA yang tercantum namanya dalam banner acara itu. Apa benar sekolah itu terlibat secara formal? Atau sekedar dicatut?" ujar Reni, dalam keterangan persnya, Kamis (23/4/2015).

Jika nama sekolah dicatut dengan tujuan komersialisasi, pihaknya mendorong jajaran pendidik di sekolah tersebut melayangkan gugatan hukum terhadap penyelenggara acara. Reni menilai,  pencatutan nama sekolah bisa berimbas kepercayaan orangtua murid terhadap sekolah. Selain itu, pihaknya mendesak polisi proaktif melakukan penyelidikan atas rencana acara itu. (Baca: Mencatut Nama Sekolah, Penyelenggara "Pesta Bikini" Minta Maaf)

Acara itu, sebut Reni, berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat dan berpotensi menimbulkan penyimpangan hukum.

"Fenomena ini harus jadi bahan pemikiran seluruh stakeholder dalam memaknai sebuah kelulusan ujian sekolah. Jangan-jangan acara ini ada di berbagai kota besar di Indonesia dan tak terekspose. Ini butuh peran serta seluruh stakeholder," ujar Reni. 

Sebelumnya, sebuah 'flyer' sebuah acara pesta selesainya UN beredar di dunia maya dan membuat geger pembacanya. 'Flyer' itu berisi undangan pesta kolam renang pelajar SMA di mana para tamu diharuskan memakai bikini sebagai 'dresscode'. Sejumlah nama SMA ternama tercantum sebagai bagian dari acara tersebut.

Pihak penyelenggara, Divine Production, membantah menggelar pesta bikini di kolam renang. Dia mengatakan kesalahan ada pada tim kreatif pembuat 'flyer'. Penyelenggara semula ingin membuat konsep 'summer dress' atau pakaian santai. Namun, tim kreatif menginterpretasikannya sebagai bikini.

Finance Manager Divine Production Debby Carolina memastikan membatalkan acara itu. Alasannya, acara tersebut berdampak negatif bagi masyarakat, terutama pelajar. Pembatalan acara itu tak mendatangkan kerugian bagi pihak penyelenggara atau peserta. Menurut dia,  belum ada tiket yang terjual meski sudah dicetak 300 lembar tiket.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com