JAKARTA, KOMPAS.com — Massa pendukung Ali Mochtar Ngabalin mendatangi rapat konsolidasi Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (10/3/2015) malam. Mereka datang setelah Ngabalin hendak diserang oleh pria tak dikenal dalam rapat itu.
Beberapa pria asal bagian timur Indonesia itu langsung berteriak-teriak mencari Yorrys Raweyai, politisi Golkar yang ada di kubu Agung Laksono. Ngabalin menuding Yorrys sebagai dalang di balik penyerangan oleh penyusup tersebut.
"Mana Yorrys? Mana Yorrys?" teriak mereka. (Baca: Penyusup di Konsolidasi Golkar Kubu Aburizal Menyerang Ali Mochtar Ngabalin)
Tak hanya berteriak, salah satu dari mereka juga merusak bagian pegangan anak tangga. Kaca yang ada di bagian pegangan anak tangga itu pun pecah. Ngabalin pun langsung keluar dari ruang rapat dan menghampiri mereka.
Ngabalin menjelaskan bahwa rapat ini dilakukan oleh Golkar hasil Munas Bali. Sementara Yorrys adalah anggota hasil Munas Jakarta sehingga tak ada di dalam ruang rapat. Akhirnya, Ngabalin pun mengantarkan mereka ke luar hotel.
"Tidak apa-apa, mereka itu anak-anak saya semua. Mereka keberatan (dengan penyerangan tadi)," ujar Ngabalin. (Baca: Diduga Penyusup, Pria Bertato Dipukuli di Konsolidasi Partai Golkar Kubu Aburizal)
Ngabalin mencurigai penyusup tersebut adalah orang suruhan politisi Golkar yang ada di kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai. Pasalnya, pada sore ini, dia sempat berdebat dengan Yorrys terkait kepengurusan Agung Laksono yang diakui Kementerian Hukum dan HAM.
"Dia (Yorrys) bilang mau datangi saya ke Sahid, tapi ternyata bukan dia langsung yang datang," ucapnya.
Penyusup yang menyerang Ngabalin kini sudah diamankan oleh pihak kepolisian, sebelum sempat menjadi bulan-bulanan oleh kader Partai Golkar yang ada di sana. Setelah insiden itu, rapat konsolidasi dilakukan tertutup untuk media. Kader Golkar yang tidak memiliki ID card juga tak diizinkan masuk. Rapat konsolidasi ini dilakukan untuk membahas keputusan Menkumham yang mengakui kubu Agung Laksono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.