Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Minta Hatta Ikuti Tradisi PAN Ketum Hanya Satu Periode

Kompas.com - 24/02/2015, 16:55 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kandidat Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menegaskan bahwa partainya mempunyai tradisi bahwa ketua umum (ketum) hanya memimpin untuk satu periode sehingga tercipta regenerasi kepemimpinan secara konsisten.

"PAN punya tradisi ketua umumnya satu periode saja. Itu sudah dimulai oleh Amien Rais, dimana dia berhenti di saat popularitasnya sedang tinggi. Kemudian Soetrisno Bachir juga berhenti satu periode. Diharapkan Hatta Rajasa mengikuti tradisi ini," kata calon Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan di Jakarta, Selasa (24/2/2015), seperti dikutip Antara.

PAN akan menyelenggarakan Kongres pada 28 Februari - 3 Maret 2015. Setidaknya ada dua kandidat Ketum PAN, yakni Hatta Radjasa dan Zulkifli Hasan.

Zulkifli menambahkan, tradisi ketua umum PAN hanya satu periode adalah keinginan Amien Rais. Karena itu, tambahnya, tidak berlebihan kalau saat ini Amien Rais memilih mendukung dirinya untuk maju sebagai kandidat Ketum PAN periode 2015-2020. (baca: Ingin Ada Peremajaan, Amien Rais Dukung Zulkifli Jadi Ketum PAN)

"Pak Amien Rais sekali saja sebagai ketua partai dan ketua MPR RI. Ini yang diinginkan dia. Awalnya memang Amien Rais bukan dukung saya, tetapi yang penting tradisi PAN dilaksanakan bahwa ketua PAN cukup satu periode," katanya.

Konvensi

Lebih jauh, Zulkifli mengatakan, jika dirinya terpilih jadi ketua umum, ia akan membuat PAN lebih demokratis, lebih maju dan berbeda dari sebelumnya. Ia ingin membuat PAN seperti partai-partai di Eropa Barat dan Amerika Serikat, dimana partai semakin demokratis dan menjadi milik publik atau masyarakat.

Besan Amien Rais itu juga ingin menjadikan PAN sebagai partai terbuka, rumah besar Indonesia. Penentuan calon pemimpin Indonesia selanjutnya akan dilakukan melalui konvensi. (baca: Amien Rais Usulkan Hatta Rajasa Jadi Ketua MPP PAN)

"Kita tidak mau PAN menjadi partai yang dimiliki segelintir orang, dimana semua keputusan diambil hanya oleh segelintir orang," katanya.

"Konvensi untuk mencari figur presiden misalnya akan terbuka untuk siapa pun, walau bukan kader partai. Mahfud MD, Din Syamsuddin, Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe, Chairul Tanjung, dan sebagainya bisa melamar menjadi calon presiden lewat PAN," tambah Ketua MPR itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com