Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Diminta Klarifikasi Ucapan Terima Kasih Menlu Australia

Kompas.com - 20/02/2015, 09:18 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mengatakan bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla sebaiknya mengklarifikasi pernyataan terima kasih Menteri Luar Negeri Australia Julia Bishop, terkait penundaan eksekusi mati bagi dua pimpinan jaringan narkotika 'Bali Nine'.

Hikmahanto mengatakan, klarifikasi tersebut diperlukan agar publik tidak memiliki persepsi bahwa pemerintah Australia telah berhasil melakukan intervensi terhadap hukum di Indonesia.

"Butuh penjelasan bahwa ada masalah teknis. Hal itu perlu agar publik tidak marah. Kesannya saat ini Indonesia mudah ditekan oleh pemerintah Australia," ujar Hikmahanto kepada Kompas.com, Jumat (20/2/2015).

Meski demikian, Hikmahanto meyakini bahwa penundaan yang dimaksud bukan semata-mata karena desakkan dari pemerintah Australia. Jusuf Kalla sebelumnya menyebut alasan penundaan karena Kejaksaan masih mempersiapkan fasilitas yang memadai untuk pelaksanaan eksekusi mati. (baca: Jelang Eksekusi Mati, Napi Asal Brasil Alami Gangguan Jiwa)

Fasilitas yang dimaksud adalah pembangunan ruang isolasi yang cukup untuk menampung seluruh terpidana yang akan dieksekusi mati. (baca: Lokasi Eksekusi Mati di Nusakambangan Terlalu Sempit, Kejaksaan Minta Dibongkar)

"Klarifikasi mengenai apa pembicaraan antara Menlu Australia dengan JK. Paling tidak melalui juru bicara Wapres," ujar dia.

Menlu Australia Julia Bishop berterimakasih kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla karena Indonesia menunda eksekusi hukuman mati terhadap dua warga negaranya yang menjadi terpidana kasus narkoba, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

Hal tersebut disampaikan Julia melalui telepon kepada Jusuf Kalla, Kamis (19/2/2015) sore. (baca: Hukuman Mati Ditunda, Menlu Australia Berterimakasih ke JK)

Kejaksaan Agung sebelumya telah memastikan bahwa kedua pimpinan 'Bali Nine' tersebut, termasuk dalam daftar terpidana kasus narkotika yang akan segera dieksekusi mati.

Jaksa Agung HM Prasetyo, saat ditemui beberapa waktu lalu, menegaskan bahwa desakkan pemerintah Australia untuk membatalkan eksekusi mati, tidak akan memengaruhi keputusan hukum yang berlaku di Indonesia. (baca: Jaksa Agung Pastikan Duo "Bali Nine" Tetap Dieksekusi Mati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com