Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan: Pembangunan Manusia Indonesia Bergantung pada Gizinya

Kompas.com - 09/02/2015, 18:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, pembangunan manusia Indonesia yang berkarakter dan unggul salah satunya ditentukan oleh kecukupan gizi.

"Kekurangan gizi pada usia dini akan berimplikasi pada perkembangan anak dan selanjutnya perkembangan potensi diri pada usia produktif," kata Puan seusai Pembukaan Diseminasi Global Nutrition Report dan Puncak Peringatan Hari Gizi Nasional tahun 2015 di Jakarta, Senin (9/2/2015).

Dia menjelaskan, masalah gizi di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu kemiskinan, kesehatan, pangan, pendidikan, air bersih, keluarga berencana, dan berbagai faktor terkait lainnya.

Oleh karena itu, permasalahan perbaikan gizi masyarakat merupakan upaya dari berbagai sektor yang perlu sinergi dan terkoordinasi.

"Kondisi masyarakat Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 52 persen atau 125 juta penduduk berada pada tingkat kemampuan berbelanja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di bawah Rp 500.000 per orang per bulan," katanya.

Sementara itu, pengeluaran masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan pada umumnya mencapai 20 persen.

"Sebagaimana yang telah menjadi tekad pemerintahan saat ini bahwa norma pembangunan adalah untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat, tidak menciptakan ketimpangan sosial, dan memberikan perhatian khusus kepada peningkatan produktivitas rakyat kecil," katanya.

Maka dari itu, kata dia, penyempurnaan dan penajaman program penanggulangan kemiskinan ke depan sangat mendesak dan harus dapat menyentuh akar persoalannya.

Di dalam RPJMN 2015-2019, pemerintah telah bertekad untuk segera memperbarui definisi dan metode pengukuran kemiskinan sehingga program penanggulangan kemiskinan lebih tepat sasaran dan tepat hasil.

"Selain melalui program penanggulangan kemiskinan, upaya lainnya dalam menggerakkan percepatan perbaikan gizi antara lain adalah dengan menjamin pelayanan kesehatan ibu dan anak, mencegah pernikahan dini, membangun infrastruktur untuk pengadaan air bersih," katanya.

Selain itu ialah program ketahanan pangan rumah tangga kelompok masyarakat kecil, pendidikan hidup sehat pada anak-anak usia sekolah dasar, dan sosialisasi mengenai sumber gizi yang murah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com