Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi di Pemerintahan Kerap Dikritik, Surya Paloh Sindir Balik

Kompas.com - 21/01/2015, 15:07 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyinggung soal sinisme publik akan partai politik yang masuk ke dalam lembaga pemerintahan. Dia meminta agar kader Nasdem membalikkan persepsi negatif itu dengan memberikan contoh yang baik.

"Fungsi peran dan tugas membangun moralitas itu harus dinyatakan dalam diri untuk menjadi contoh, jalankan fungsi dan peran. Kalau anggota Dewan tidak berikan contoh, pantaslah para sontoloyo akan bilang mereka memang bikin rusuh saja di negeri ini," ujar Surya dalam sambutan pembukaan rapat konsolidasi Partai Nasdem, di kantor DPP Partai Nasdem, Rabu (21/1/2015).

Surya mengkritik mereka yang menganggap politisi masuk lembaga pemerintahan justru akan merusak. Menurut dia, pemikiran seperti itu adalah "pemikiran yang sakit". Karena itu, dia menegaskan cara pandang seperti itu perlu diubah.

Semakin kuat pandangan masyarakat yang positif terhadap semua lembaga pemerintahan, Surya berpendapat, akan semakin besar pula peran partai di situ. Namun, semakin lemah persepsi publik, maka Surya melihat partai politik tak berperan apa pun.

"Kalau demikian, sebaiknya kita tahu diri untuk segera beralih fungsi dan peran. Daripada menjadi kader politik, lebih baik kembali ke nelayan, petani atau pengamat karena pengamat politik sekarang dianggap lebih dari segalanya dibandingkan pemain politik itu sendiri," sindir Surya.

Hadir dalam rapat konsolidasi Partai Nasdem ini adalah Ketua Majelis Tinggi Partai Nasdem Jan Darmadi, Sekretaris Jenderal Patrice Rio Capella, dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Enggartiasto Lukita.

Rapat dilakukan dalam rangka persiapan Partai Nasdem menyongsong pelaksanaan pemilihan kepala daerah secara serentak pada 2015 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com