Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basarnas Pastikan AirAsia QZ8501 Jatuh di Lokasi Akhir "Lost Contact"

Kompas.com - 04/01/2015, 20:22 WIB
Dani Prabowo

Penulis


PANGKALAN BUN, KOMPAS.com — Badan SAR Nasional memastikan, pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di lokasi terakhir mereka melakukan kontak dengan air traffic control (ATC). Tim SAR gabungan mulai esok akan fokus melakukan pencarian di titik koordinat pesawat itu melakukan kontak.

"Meyakinkan bahwa AirAsia jatuh di tempat lost contact terakhir," kata Direktur Operasional Basarnas, SB Supriyadi, di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Minggu (4/1/2015).

Berdasarkan informasi, AirAsia QZ8501 melakukan kontak terakhir di titik koordinat 03.22.46 Lintang Selatan (LS) dan 108.50.07 Bujur Timur (BT). Titik tersebut berada di sebelah utara Laut Jawa dekat dengan Selat Karimata.

Supriyadi mengatakan, pencarian besar telah dilakukan oleh seluruh jajaran aparat, mulai dari Basarnas, TNI, dan Polri, serta armada dari sejumlah negara sahabat, hari ini. Namun, pencarian itu belum mendapatkan hasil maksimal lantaran kendala cuaca. Ia menjelaskan, hari ini hujan terjadi secara merata di sekitar lokasi pencarian. Selain itu, angin berembus cukup kencang, yakni 20-35 knot.

Sementara itu, tinggi gelombang permukaan air laut 3-4 meter. "Cuaca ekstrem membahayakan penyelam. Kecepatan air di bawah adalah 3-5 knot, belum lagi lumpur yang dalam sehingga visibility nol meter," katanya.

Hari ini, posko pencarian jenazah penumpang AirAsia QZ8501 di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, menerima empat jenazah penumpang. Tiga di antaranya ditemukan oleh kapal perang Jepang, Onami. Sementara itu, satu jenazah lainnya ditemukan oleh kapal perang Singapura, RSS Presistence. Hingga kini, sudah 34 jenazah yang ditemukan.

Supriyadi berharap, cuaca esok cukup cerah dan memudahkan proses pencarian. Menurut dia, pencarian itu akan dilakukan dalam radius 30 mil laut dari titik koordinat kontak terakhir.

"Ini akan menjadi fokus pencarian bawah laut. Mudah-mudahan besok cuaca baik dan ombak tenang sehingga serpihan yang menjadi bukti, termasuk korban yang masih tertinggal di dalam pesawat, bisa kita angkut," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com