Berdasarkan data yang dihimpun dari Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, para pelaku menembak Arif pada pukul 10.30 WIT di Kampung Dagokebo, Distrik Tigi Barat. Pada saat itu, korban yang mengendarai sepeda motor dalam perjalanan menuju Kabupaten Dogiyai.
”Kedua pelaku menggunakan satu unit sepeda motor dalam melakukan aksinya. Mereka adalah anggota Organisasi Papua Merdeka di bawah pimpinan John Yogi. Beruntung, mereka tak berani merampas senjata milik Arif. Sebab, pada saat itu, korban masih sadar,” tutur Yotje, saat ditemui setelah perayaan pergantian tahun di pelataran kantor Gubernur Papua, Jayapura, Kamis (1/1).
Polda Papua telah menerjunkan satu regu Brigade Mobil untuk mengejar para pelaku. ”Situasi di Paniai masih kondusif. Saya telah memerintahkan semua aparat di sana beserta Brimob untuk menangkap para pelaku,” ujar Yotje.
Yotje menambahkan, nyawa Arif diselamatkan setelah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Nabire. ”Tim dokter yang kami kirimkan dari Jayapura telah berhasil mengangkat proyektil peluru yang bersarang di perut korban,” lanjutnya.
Koordinator Jaringan Damai Papua Pastor Neles Tebay mengharapkan semua pihak jangan menganggap kasus penembakan Arif memiliki kaitan dengan kasus pembunuhan warga sipil pada 8 Desember lalu.
”Tak boleh ada persepsi bahwa penembakan merupakan aksi balasan atas pembunuhan lima warga sipil di Enarotali. Investigasi atas kedua kasus itu harus tetap berjalan secara berbeda,” katanya.
36 kasusBerdasarkan catatan Kompas, sepanjang 2004 sebanyak 36 kasus penembakan dilakukan anggota Organisasi Papua Merdeka. Korban meninggal dunia mencapai 11 orang dan korban luka 19 orang. Polda Papua memprediksi, tahun 2015, aksi penembakan oleh OPM masih berpotensi terjadi di Jayapura, Manokwari, Merauke, Paniai, Puncak Jaya, dan Lanny Jaya.
Hal ini diperkuat fakta peredaran senjata dan amunisi ilegal ke masyarakat sipil melalui jalur laut, seperti Biak, Sorong, dan Manokwari, begitu rawan. Sepanjang 2014, aparat kepolisian menemukan 74 pucuk senjata api dan 3.420 butir amunisi. (FLO)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.