JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan SAR Nasional Marsdya TNI F Henry Bambang Soelistyo mengatakan, pihaknya akan menerjunkan alat submersible vehicle untuk membantu proses pencarian serpihan pesawat AirAsia QZ8501. Alat itu akan diterjunkan untuk menjangkau wilayah yang tak dapat dicapai penyelam.
"Kalau penyelam sudah bisa, kita tidak akan pakai. Kalau penyelam enggak bisa, kita pakai itu," kata Sulistyo dalam jumpa pers di Kantor Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (30/12/2014).
Menurut Soelistyo, kedalaman laut di lokasi serpihan ini ditemukan berada di kisaran 25-30 meter. Dengan tingkat kedalaman seperti itu, penyelam masih dapat melakukan penyelaman guna melakukan proses evakuasi.
"Kalau ke depan seandainya kita perlu alat lebih modern untuk atasi kondisi itu, saya akan lakukan langkah dengan meminjam alat submersible vehicle tersebut," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Basarnas menyatakan bahwa serpihan yang ditemukan di sebelah barat daya Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, hampir dapat dipastikan adalah milik pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu (28/12/2014).
"Dari temuan itu, saya selaku search and rescue coordinator memastikan 95 persen lokasi yang tergambar di sini adalah lokasi serpihan-serpihan maupun benda-benda yang diduga berasal dari pesawat," ucap Soelistyo.
Soelistyo mengatakan, lokasi penemuan serpihan tersebut berada di posisi 08 derajat 50 menit 43 south dan 110 derajat 29 menit 21.8 east, serta posisi 03 derajat 46 menit 50 second south dan 110 derajat 29 menit 27 second east. Dari lokasi-lokasi tersebut, ditemukan serpihan berupa logam dan serpihan-serpihan lainnya yang hampir dipastikan milik pesawat AirAsia QZ8501.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.