JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Universitas Pertahanan Salim Said mengatakan, dinamika yang terjadi dalam internal Partai Golkar merupakan akibat dari kecenderungan sifat kader partai yang selalu ingin mendapatkan keuntungan pribadi. Menurut Salim, ideologi partai saat ini tidak lagi menjadi dasar pemikiran para kader partai politik.
"Dulu itu ada ideologi, sekarang sudah tidak ada, jadi yang ada hanya kecenderungan oportunistis (mencari keuntungan)," ujar Salim, seusai menjadi pembicara dalam sebuah diskusi di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/11/2014).
Salim mengatakan, saat kader partai politik sudah merasa tidak mendapat keuntungan, maka para kader tersebut akan mencari cara untuk meninggalkan partai. Hal itu yang menimbulkan perpecahan dalam internal partai. Sebagai konsekuensi dari hal itu, Salim mengatakan, bukan tidak mungkin para kader yang merasa dirugikan akhirnya keluar dari partai, kemudian membentuk partai baru lainnya.
Seperti diketahui, sejumlah politisi yang sebelumnya merupakan kader Partai Golkar, membentuk partai baru lain. Sebut saja, Surya Paloh yang membentuk Partai Nasdem, Prabowo Subianto yang membentuk Gerindra, dan Sutiyoso yang membentuk PKPI. "Jadi buat saya itu biasa saja, bahwa orang yang tidak bisa berkuasa, tidak akan bisa tampil di pemerintahan," kata Salim.
Konflik internal saat ini sedang terjadi dalam Partai Golkar. Perbedaan kepentingan mulai terjadi dalam pembahasan jadwal pelaksanaan Musyawarah Nasional IX Partai Golkar.
Kubu Aburizal Bakrie sebelumnya menyatakan bahwa Munas akan diselenggarakan pada 30 November 2014 di Bali. Sedangkan, kubu Agung Laksono, menginginkan agar Munas dilaksanakan pada Januari 2015. Belakangan, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menyatakan, Aburizal telah menyetujui jika pelaksanaan Munas pada tahun 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.