JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku paham bahwa harga minyak mentah dunia sedang mengalami penurunan harga. Namun, ia menyebutkan, penurunan harga minyak dunia itu tidak memengaruhi rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
JK menjelaskan, pemerintah tetap akan menaikkan harga BBM bersubsidi karena penurunan harga minyak dunia tidak akan berlangsung lama. Di luar itu, ada faktor pelemahan rupiah yang juga menjadi penyebab pemerintah harus segera menaikkan harga BBM bersubsidi.
"Ya, memang sekarang (harga minyak dunia) turun, tapi itu biasanya sebentar saja turunnya," kata JK, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (7/11/2014).
JK menegaskan, pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi akan langsung disampaikan oleh Presiden Jokowi. Ia membantah rumor yang menyebut Jokowi akan ke luar negeri saat harga BBM bersubsidi dinaikkan atau akan mengumumkan kenaikan harga itu dari luar negeri.
"Tidak. Yang mengumumkan Presiden," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengkritik rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Pasalnya, harga minyak dunia tengah turun ke angka sekitar 80 dollar AS per barrel.
Kritik serupa juga disampaikan Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Menurut Ibas, tak ada alasan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi di tengah penurunan harga minyak dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.