Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: "Feeling" Saya, Negara Lain Grogi dengan Indonesia

Kompas.com - 07/11/2014, 06:59 WIB
Sabrina Asril

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo bercerita bahwa Indonesia kini tengah menjadi perhatian dunia karena potensi besar bangsa ini, terutama di sektor maritim. Dia menyebut bahwa sejumlah kepala negara antre untuk bertemu dengannya.

"Saya ini kan pemain baru di APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) ya. Coba, yang namanya Presiden Putin (Vladimir Putin, Rusia) mau bertemu Presiden Jokowi. Dia yang mau ketemu loh, bukan saya," ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Kegiatan Alumni Gadjah Mada (Kagama) di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (6/11/2014).

Menurut Jokowi, kepala negara lain yang juga sudah meminta bertemu dengannya adalah Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden Amerika Serikat Barack Obama, dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

"Saya hanya berpikiran ini pasti urusan poros maritim dan tol laut. Wong menlu-nya ke sini cuman tanya itu kok, enggak ada yang lain. Ngomong ke sana ke sini, akhirnya itu lagi," kata Jokowi.

Jokowi akan menghadiri forum internasional pertamanya, APEC Economic Leaders' Meeting di Beijing, Tiongkok, pada 8-12 November 2014. Selain itu, Jokowi juga akan hadir pada acara ASEAN Summit di Myanmar pada 12-14 November 2014.

Sesudah itu, Jokowi akan melanjutkan perjalanannya dengan menghadiri G20 Leaders' Summit di Brisbane, Australia, pada 15-16 November 2014. Sebelum melakukan lawatan luar negeri perdana itu, Jokowi telah bertemu dengan sejumlah menteri luar negeri negara sahabat.

Misalnya, Jokowi sudah bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry. Dia juga sudah bertemu dengan menteri luar negeri Jepang dan Tiongkok, serta utusan khusus Rusia. "Mereka semua bertanya poros maritim apa, tol laut apa? Feeling saya katakan, mereka sudah grogi duluan," ungkap Jokowi, yang disambut tawa para alumnus UGM.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menegaskan lagi soal komitmen pemerintahannya untuk fokus pada poros maritim ini. Dia mengatakan, konsep ini paling tepat bagi Indonesia, yang dua pertiga wilayahnya adalah laut dengan posisi geografis yang sangat strategis dan diperlukan oleh banyak negara.

"Sudah banyak yang ajak kerja sama dengan kita. Kayak Tiongkok, mereka punya jalur sutra abad ke-21. Kita punya poros maritim dunia dan tol laut. Bagaimana jika digabungkan?" cerita Jokowi soal pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi. Pertemuan itu berlangsung di Jakarta pada Senin (3/11/2014).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu melanjutkan bahwa kerja sama boleh saja dilakukan dengan negara mana pun asalkan sama-sama menguntungkan. "(Saya katakan), 'Jangan kamu untung, kami enggak'. Jadi, untung buat Tiongkok dan (untuk) Indonesia berapa? Saya to the point, enggak basa-basi ke mana-mana. Biar jelas," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com