Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Anung Lobi Setya Novanto Minta Pimpinan Komisi DPR Dimusyawarahkan

Kompas.com - 15/10/2014, 16:16 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Politisi senior PDI Perjuangan Pramono Anung terus mengupayakan mekanisme musyawarah mufakat untuk pembagian posisi pimpinan komisi dan alat kelengkapan Dewan lain di DPR secara proporsional. Salah satu upaya yang dilakukan yakni melobi Ketua DPR Setya Novanto.

"Saya ketemu Pak Nov (Setya Novanto) dan seluruh pimpinan DPR yang hadir, kami bicara soal alat kelengkapan Dewan ke depannya bisa diatur secara bersama-sama," kata Pramono, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (15/10/2014).

Menurut Pramono, pimpinan DPR yang berasal dari Koalisi Merah Putih memberikan respons baik. Ia berharap mekanisme musyawarah mufakat dalam pemilihan pimpinan alat kelengkapan Dewan di DPR dapat terwujud.

Anggota Fraksi PDI-P itu melanjutkan, pembagian posisi pimpinan alat kelengkapan Dewan di DPR harus dilakukan secara musyawarah dan mufakat untuk mencairkan suasana politik yang tegang.

Ia khawatir, ketegangan politik di tataran elite akan berimbas pada perekonomian nasional serta memengaruhi masyarakat di lapisan bawah.

"Yang jelas ada kesepahaman bahwa yang perlu dimusyawarahkan kita musyawarahkan," pungkas Wakil Ketua DPR periode 2009-2014 itu.

Koalisi Merah Putih bersama Fraksi Partai Demokrat sudah menyapu pimpinan DPR dan MPR periode 2014-2019. Koalisi Indonesia Hebat kalah suara ketika pengambilan keputusan dilakukan dengan voting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com