Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akrobat 6 Pesawat Tempur Buka Upacara Peringatan HUT TNI di Surabaya

Kompas.com - 07/10/2014, 09:34 WIB
Dani Prabowo

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com
- Penampilan akrobatik enam pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara membuka rangkaian upacara HUT ke-69 Tentara Nasional Indonesia di Pangkalan Komando Armada Timur, Dermaga Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/10/2014) pagi. Pesawat itu merupakan salah satu alat utama sistem pertahanan terbaru yang dimiliki TNI AU.

Enam pesawat yang terdiri atas lima pesawat F-16 Fighting Falcon dan sebuah Sukhoi Su-27 itu sejak awal telah disiagakan di Pangkalan Udara Juanda, Surabaya. Mulanya, lima pesawat F-16 terbang dengan membentuk formasi sejajar. Kelimanya terbang dari arah belakang panggung di mana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Negara Ani Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono dan istrinya, Herawati Boediono, berada menuju arah Pulau Madura. Saat melintas, kelima pesawat itu terlihat mengeluarkan asap tanda kehormatan kepada para undangan yang hadir dalam kegiatan ini.

Setelah itu, pesawat tersebut membuka formasinya dengan berpencar. Saat Sukhoi beraksi, pesawat asal Rusia itu terlihat berputar 360 derajat sebanyak dua kali. Ketika berputar, pesawat itu terlihat mengeluarkan flair, yang biasa digunakan untuk mengecoh rudal musuh.

Dalam perayaan HUT ke-69 TNI kali ini, ada 205 pesawat terbang beragam jenis yang akan ikut defile. Selain Sukhoi Su-27/30, ada pula Flanker, F5 Tiger, F-16 Fighting Falcon, Hawk 109/209, Emb 314 Super Tucano, C130 Tanker, Helicopter Apache, dan Boeing 737. Selain pesawat, ada juga tank Leopard dan Marder, panser Tarantula, tank Scorpio, meriam 155 Mm Caesar milik TNI AD yang ikut ambil bagian. Ada juga kapal KRI, LVT-7, BVP-2, BMP 3F1 serta RM70 Grad milik TNI AL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com