Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setya Novanto: DPR Akan Kembalikan Kepercayaan Rakyat

Kompas.com - 05/10/2014, 14:52 WIB


KOMPAS.com - Setya Novanto, politisi senior dari Partai Golkar, akhirnya terpilih menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat 2014-2019. Kini, tugas berat menanti karena ia harus mengembalikan kepercayaan publik kepada DPR di tengah kebekuan politik di antara dua kubu koalisi yang berseteru pasca Pemilu Presiden 9 Juli 2014 yang sudah mengarah pada krisis politik.

Sampai kini, persaingan politik akibat pilpres yang hanya diikuti dua pasang kandidat, yaitu pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, masih terus berlanjut.

Persaingan itu masih terlihat hingga pemilihan pimpinan DPR periode 2014-2019, Rabu lalu. Partai-partai pendukung Prabowo-Hatta yang kalah dalam pilpres lalu balas menutup kesempatan partai pengusung presiden dan wapres terpilih Jokowi-JK untuk mengajukan calon pimpinan DPR melalui peraturan tata tertib DPR yang mengharuskan pimpinan DPR diajukan secara paket oleh lima fraksi.

Lalu, bagaimana Novanto menjalankan tugas beratnya sebagai Ketua DPR? Inilah petikan wawancara Kompas di tengah kesibukannya mempersiapkan strategi pemenangan pimpinan MPR bersama sejumlah pimpinan parpol di ruang kerjanya di Lantai 3, Gedung Nusantara III, DPR, Jumat (3/10/2014).

Apa yang akan Anda lakukan untuk mengembalikan kepercayaan publik di tengah kegaduhan politik di parlemen?

Untuk mengembalikan kepercayaan publik tentu dibutuhkan parlemen yang kuat. Selain itu, kinerja dalam bidang legislasi, penganggaran, dan pengawasan tentu juga harus ditingkatkan.

Khusus untuk bidang pengawasan atau kontrol pada pemerintah, sudah seharusnya semua parpol di parlemen bersatu. Selaku anggota DPR, semua harus melakukan fungsinya bersama, tidak boleh membedakan apakah ini Koalisi Indonesia Hebat atau apakah ini Koalisi Merah Putih.

Apabila pemerintah sekarang baik, melaksanakan program sesuai dengan ketentuan, tentu harus didukung bersama-sama. Sebaliknya, jika pemerintah ada penyimpangan, tidak sesuai, harus juga bersama-sama diluruskan.

Koalisi Merah Putih memosisikan diri sebagai kekuatan penyeimbang. Apakah ini berarti DPR di bawah kepemimpinan Anda akan terus ”mengganggu” pemerintahan?

Isu yang beredar selama ini, karena dari Koalisi Merah Putih, Pak Novanto akan mengadakan reaksi-reaksi yang keras (pada pemerintahan Jokowi-JK). Lalu, kalau nanti presiden dilantik akan meminta anggota DPR tidak hadir. Semua isu itu tidak benar.

Kami ingin suasana politik tetap kondusif karena itulah yang dibutuhkan untuk membangun ekonomi agar membaik. Kami menginginkan ada sinergi antara pemerintah dan DPR.

Bagaimana cara Anda mengatasi kegaduhan politik yang diperkirakan terus berlanjut?

Memang saya menyadari, bagaimanapun, di DPR ada dua (kubu), koalisi permanen Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat. Sebagai pimpinan DPR, saya tidak akan membeda-bedakan fraksi, apakah dari Koalisi Merah Putih atau dari Koalisi Indonesia Hebat. Soal perbedaan politik saya menghargai, tetapi dalam membangun komunikasi dengan fraksi-fraksi, tentu saya tidak akan membeda-bedakan.

Meski begitu, satu hal yang diperlukan agar terbangun komunikasi yang baik, parpol dari kedua koalisi harus melepaskan diri dari arogansi-arogansi. Fraksi-fraksi harus bisa mengendalikan anak buah masing-masing agar tidak melakukan perbuatan yang berlebihan sehingga dinilai negatif oleh masyarakat. Seluruh anggota fraksi sebaiknya mendahulukan perdebatan yang konseptual dalam setiap rapat, terutama rapat paripurna. Bukan menunjukkan arogansi yang justru menambah penilaian negatif pada DPR.

Apakah ada pesan khusus dari Aburizal Bakrie (Ketua Umum Partai Golkar)?

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com