"Stadion Utama Gelora Bung Karno akan jadi tempat pembukaan, sedangkan penutupan akan digelar di Stadion Jakabaring, Palembang," sebut Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, di Bandara Soekarno Hatta, Minggu (21/9/2014).
Roy mengatakan penentuan tiga kota penyelenggara Asian Games 2018 tersebut merupakan pertimbangan khusus dari OCA. Tenggat 2016, ujar dia, merupakan waktu dimulainya penilaian kelayakan venue oleh OCA.
"Ini untuk menghindari kejadian di Incheon (Korea Selatan)," kata Roy. Dia menuturkan, Wali Kota Incheon yang menjabat saat kota itu pada 2007 ditunjuk menjadi tuan rumah, sangat mendukung penunjukan tersebut.
Namun, lanjut Roy, Wali Kota Incheon berikutnya tidak terlalu mendukung kegiatan itu sehingga banyak venue yang terbengkalai. "Makanya OCA sudah wanti-wanti agar Indonesia tidak membangun venue baru," kata dia.
Rencana
Menurut Roy, dengan aturan dari OCA ini maka Indonesia rencananya hanya akan merenovasi Gelora Bung Karno. "Dan dipastikan selesai pada 2016," kata dia.
Lalu, lanjut Roy, DKI Jakarta berencana membangun satu velodrome utuk balap sepeda. Dia pun mengatakan Pemerintah Provinsi DKI berkeyakinan proyek itu rampung sesuai jadwal.
Adapun Palembang, papar Roy, sudah pernah menjadi tuan rumah SEA Games pada 2011 dan Islamic Solidarity Games pada 2013. "(Palembang) akan berbenah diri," ujar dia.
Sementara itu, urai Roy, Kota Bandung di Jawa Barat akan menyelesaikan pembangunan jalan yang terhubung dengan Stadion Gedebage atau Stadion Bandung Lautan Api. "Akan dibangun intersection dengan ujung Tol Padalarang-Cileunyi".
Menurut Roy, proyek di Bandung juga sudah ditinjau. "Mudah-mudahan lancar," imbuh dia.
Baca juga:
- OCA Setuju Jakarta Tuan Rumah Asian Games 2018
- Jakarta, Palembang, Bandung, Jadi Tuan Rumah Asian Games 2018
- Indonesia, Ini soal Momentum
- "Drama" di Depan Mata
- Gara-gara Pemandu Sorak Korea Utara Batal Tampil