Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhaimin Berharap Demokrat, PAN, PPP Gabung ke Koalisi Jokowi-JK, Kecuali Golkar

Kompas.com - 30/08/2014, 16:48 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengakui, Joko Widodo-Jusuf Kalla masih membutuhkan tambahan kekuatan politik di parlemen untuk memuluskan jalannya pemerintahan mendatang. Dia berharap partai politik yang saat ini masih netral ataupun berada dalam koalisi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mau bergabung untuk mendukung pemerintahan mendatang.

"Kita berharap semua parpol, Demokrat, PAN, PPP, ikut bergabung dengan kita, kecuali Golkar karena sudah menyatakan sikapnya untuk jadi oposisi. Kalau yang lain belum," kata Muhaimin di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (30/8/2014) sore.

Dari ketiga partai itu, kata Muhaimin, pihaknya lebih memprioritaskan Partai Demokrat. Pasalnya, dia menilai visi dan misi partai berlambang "Mercy" itu memiliki kecocokan dengan pemerintahan yang akan dibangun Jokowi-JK.

"Kita Demokrat sama Pak SBY sudah tahu persis model Demokrat, itu enak untuk kita. Sesudah itu, baru PAN dan PPP," ujarnya.

Saat ini, kata Muhaimin, komunikasi politik terus dilakukan dengan tiga partai tersebut. Dia berharap agar komunikasi politik tersebut bisa segera membuahkan hasil.

Jokowi-JK didukung oleh empat parpol, yakni PDI-P Partai Nasdem, PKB, dan Partai Hanura (total 207 kursi DPR 2014-2019). Sebaliknya, Koalisi Merah Putih diisi lima parpol, yakni Partai Gerindra PPP, PKS, PAN, dan Partai Golkar (total 292 kursi DPR). Adapun Demokrat memiliki 61 kursi pada DPR periode selanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com